Virus Corona Jateng
Wabah Virus Corona, PD Al Khidmah Kabupaten Semarang Tiadakan Kegiatan Majelis Dzikir
Wabah virus corona membuat Pengurus Daerah (PD) Al Khidmah Kabupaten Semarang meniadakan kegiatan majelis dzikir dan sholawatnya.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Wabah virus corona membuat Pengurus Daerah (PD) Al Khidmah Kabupaten Semarang meniadakan kegiatan majelis dzikir dan sholawatnya.
Meski begitu Al Khidmah menggantinya dengan majelis dzikir secara online.
Ketua PD Al Khidmah Kabupaten Semarang, Supriyono, mengatakan sebelum pandemi corona pihaknya seringkali melakukan majelis dzikir setiap 35 hari sekali, dan terpusat di Masjid Agung Al-Mabrur, Ungaran, Kabupaten Semarang.
• Viral Insinyur Minyak Norwegia Tinggal di Hutan Bersama Suku di Indonesia, Ini yang Membuatnya Betah
• Beda Batuk Biasa dan Batuk karena Virus Corona, Kenali dengan Cara Menjawab 5 Pertanyaan Ini
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kakek Meninggal di Kebun Durian di Semarang, Dikerubungi Lalat
• Ibu Rumah Tangga Asal Solo Ditangkap di Wonogiri karena Bawa Narkoba
Kegiatan tersebut menurutnya diikuti ratusan jamaahnya.
"Namun adanya corona ini kami sejak Maret tidak bisa lagi menggelar kegiatan serupa melibatkan banyak orang," jelasnya di sela pemhagian sembako di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (20/4/2020).
Ia menjelaskan hal tersebut dilakukan agar menekan penyebaran corona khususnya di Kabupaten Semarang.
Namun pihaknya mengganti kegiatan majelis dzikirnya lewat online.
"Kami menyebarkannya lewat siaran radio agar jamaah tetap bisa mendengarkan," jelasnya.
Sekretaris PD Al Khidmah Kabupaten Semarang Dida Anwar Sadat, mengatakan majelis dzikir tersebut berisi beberapa hal di antaranya membacakan sholawat, mendoakan orang tua, mendoakan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, dan lain-lain.
"Juga mendoakan keselamatan tenaga kesehatan memerangi pandemi corona tersebut.
Sebab tenaga kesehatan menjadi garda terdepan terkait wabah ini," paparnya.
Disinggung terkait pembagian sembako, menurutnya ada 500 paket sembako yang dibagikan.
Di antaranya ke ustaz, guru ngaji kampung, buruh tani, dan kelompok rentan sosial lainnya.
"Sebab mereka tidak bisa beraktifitas bekerja di luar, karena harus mengikuti kebijakan bekerja dari rumah," paparnya. (Ahm)
• Sabhara Polrestabes Semarang Rutin Penyemprotan Disinfektan, Warga Diminta Pakai Masker & Tak Mudik
• Ini Skema Pangan Terburuk Pemprov Jika Jawa Tengah Diserbu Pemudik
• Pemprov Jateng Pastikan Tak Ada Data Ganda Penerima Bansos Virus Corona
• Di Tengah Pandemi Virus Corona, 7 Partai Politik di Salatiga Dapat Dana Bantuan Rp 658 Juta