Wabah Virus Corona
Perjuangan Para PSK di Tengah Pandemi Virus Corona: Saya Tidak Mau Mati Kelaparan
Para PSK di Colombia harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah pandemi virus corona. Seperti apa?
TRIBUNJATENG.COM, BOGOTA - Pandemi virus corona menggempur sendi kehidupan semua kalangan.
Para pekerja seks komersial (PSK) di Colombia pun berjuang untuk bertahan hidup.
Seperti apa?
• Viral Unboxing Kasur Spring Bed Harga Murah, Ketika Dibongkar Isinya Bikin Murka
• Viral Insinyur Minyak Norwegia Tinggal di Hutan Bersama Suku di Indonesia, Ini yang Membuatnya Betah
• Ada Pejabat Sakit Meninggal Dimakamkan secara Normal, Ternyata Positif Virus Corona
• Mulai Malam Ini Penutupan Tahap II Tiga Ruas Jalan di Kota Semarang, Ini Kata Kasatlantas
Ana Maria misalnya, dia melanggar aturan karantina dengan melakukan "kunjungan ke rumah (klien)".
Sementara Estefania meninggalkan rumah untuk menjual permen dan obat-obatan.
Sebelum terjadi wabah, mereka biasa bekerja di jalan, atau di rumah-rumah bordir di mana negara mereka melegalkan PSK.
Kini, dengan situasi karantina, tempat-tempat bekerja itu dilarang.
PSK di Colombo berjuang untuk menghidupi diri mereka.
Risiko denda dan penjara membayangi mereka setiap melakukan pelanggaran aturan lockdown.
Namun, jauh lebih berbahaya jika mereka 'menjual diri' di tengah pandemi.
Mereka bisa saja terinfeksi.
Di Colombia, hampir 3.500 orang terinfeksi dan sebanyak 150 orang dinyatakan tewas akibat virus corona.
Kepada media Perancis AFP, Ana Maria menuturkan kisahnya.
"Di tengah masa karantina, saya harus pergi untuk bekerja (mendatangi klien)."
Dia menambahkan, "Saya bisa apa lagi?