Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

DPRD Sebut Puskesmas di Kabupaten Pati Boleh Beli APD Pakai Dana BOP

Demi mempercepat penanganan virus corona di Kabupaten Pati, Pimpinan DPRD dan Komisi D mengadakan rapat koordinasi bersama dinas kesehatan, pimpinan R

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Demi mempercepat penanganan virus corona di Kabupaten Pati, Pimpinan DPRD dan Komisi D mengadakan rapat koordinasi bersama dinas kesehatan, pimpinan RSUD, dan para kepala Puskesmas, Selasa (28/4/2020).

Rapat tersebut diselenggarakan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Pati.

Ketua DPRD Pati Ali Badrudin mengatakan, pihaknya meminta keterangan terkait apa-apa yang dibutuhkan tenaga medis dalam penanganan corona.

Amien Rais CS Ingin Ungkap Gerakan Terselubung Pemerintah Terbitkan Perppu Corona

Jual Mobil yang Akan Ditarik Leasing, Eep Ditembak Pembeli, Jasadnya Dibuang Ke Sungai Citarum

Viral Akun Reemar Martin Artis Tik Tok Filipina Diserang Netizen +62, Sempat Hilang Di-Report

Reaksi Pria Berpisau Saat Rusak Mobil di Jalan Tol Setelah Tahu Penumpangnya Bintang Satu Polisi

"Terkait tidakan medis, bukan jaring pengaman sosial. Karena teman-teman di rumah sakit dan Puskesmas ada di garda terdepan memutus persebaran Covid-19 ini," ucap dia.

Ali menyebut, dalam rapat, disampaikan bahwa tenaga medis masih kekurangan APD dan masker.

Terkait hal ini, ia meminta setiap Puskesmas dan RSUD mencatat secara rinci data kebutuhannya.

Paling lambat dua hari, data tersebut mesti disampaikan ke dinas kesehatan dengan tembusan ke DPRD.

Selanjutnya, lanjut Ali, pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pati, yakni Bupati Haryanto, untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan tim medis di Pati.

Terkait kekurangan APD, menurut Ali, mestinya Puskesmas bisa membeli sendiri dengan uang BOP (Biaya Operasional Puskesmas).

"Namun, mereka ragu disebabkan terbentur indeks (harga barang).

Karena itu tadi tim indeks kami undang untuk menjawab semua itu, dan sudah clear bahwa tim indeks bisa membeli dengan harga sesuai keadaan. Jadi clear," tutup dia.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Edy Siswanto mengakui, selama ini memang belum ada perincian mengenai kebutuhan APD yang bisa disediakan secara mandiri oleh Puskesmas.

Selama ini, kebutuhan APD Puskesmas disuplai oleh dinas kesehatan.

"Karena itu, dengan adanya perhatian dari dewan ini, akan kami hitung kebutuhan.

Kami inventarisasi berapa yang dibutuhkan Puskesmas dan RSUD.

Nanti ada sharing, karena Puskesmas maupun rumah sakit merupakan BLUD, mereka bisa membeli sendiri.

Nanti akan diketahui berapa kebutuhan mereka, berapa yang bisa dicukupi sendiri, dan berapa yang harus kami sediakan," urai dia.

Menurut Edy, kekurangan APD disebabkan beberapa hal.

Antara lain, karena ada kepanikan terkait corona, semua pihak ingin memakai APD kategori terbaik.

Padahal, menurutnya, ada beberapa kategori APD sesuai peruntukannya.

"Ada kategori satu, kategori dua, dan kategori tiga. Kalau perawat isolasi yang merawat pasien positif, memang harus pakai coverall, baju robot, APD lengkap.

Namun, untuk kondisi lainnya, APD yang dikenakan tidak mesti selengkap itu," jelas dia.

Sebagaimana diketahui, di tengah situasi pandemi ini, masyarakat tidak berani bertindak sendiri jika menemukan orang yang pingsan.

Penanganan terhadap orang tersebut mesti menunggu petugas kesehatan dengan APD lengkap.

Pemberitaan mengenai hal ini telah cukup banyak beredar.

Ketika ditanya, Edy mengakui bahwa kasus seperti itu termasuk faktor penyebab melonjaknya kebutuhan APD.

"Sebetulnya Covid-19 itu sebetulnya tidak seperti itu gejalanya.

Tidak serta merta jatuh pingsan kemudian meninggal.

Tidak seperti itu.

Namun, prosedur dari kami memang kalau orang itu tidak kita kenal, maka penanganan dilakukan dengan prosedur Covid-19.

Ada dua pendapat terkait jenis APD yang digunakan dalam situasi ini.

Bisa pakai coverall, tapi ada juga yang berpendapat cukup pakai masker, hand scoon, dan face shield," terang Edy. (Mazka Hauzan Naufal)

Penerima BLT Dana Desa di Karanganyar Dijamin Tidak Tumpang Tindih dengan Bansos Lain

Saling Tantang di Facebook, Pemuda di Pedurungan Dikeroyok Tujuh Orang Anggota Ormas

Camat Bringin Semarang Halau Warganya di Zona Merah Mudik saat Lebaran

Penjaga Gawang PSIS Semarang Ini Berlatih Bersama Kiper Lokal di Kampungnya Selama Ramadan

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved