Virus Corona Jateng
Setelah Pasar Salatiga, Pasar Bintoro Demak Lakukan Penerapan Jarak
Pasar di Kota Salatiga mendadak jadi sorotan di tengah pandemi. Pasar tersebut didesain khusus di jalanan, dengan jarak antara kios
Penulis: Moch Saifudin | Editor: Catur waskito Edy
Pedagang di Pasar Salatiga telah menerapkan jaga jarak, pedagang di Pasar Bintoro Demak pun akan melakukan hal serupa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, konsep pemberian jarak antarpedagang sudah disosialisasikan sejak pertengahan April.
Ia mengaku, konsep itu ditiru dari pasar-pasar yang ada di Myanmar.
Ia mengatakan, konsep pemberian jarak di pasar adalah adaptasi terhadap pandemi Covid-19. Ganjar menyebut, pada wabah seperti ini masyarakat harus mau menyesuaikan diri, jika ingin tetap berkegiatan ekonomi dengan lancar.
Di Jawa Tengah, khususnya Semarang Raya, telah melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Itu ditempuh agar masyarakat dapat berkegiatan namun dengan menerapkan peraturan ketat, pemberian jarak, tempat cuci tangan dan penggunaan masker.
"Paradigmanya harus kita ubah bila hidup dengan Covid-19, akan kah kita mengambil jalur PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) artinya kerumunan sama sekali tak boleh, suasana sepi ekonomi terpuruk, atau cara lain seperti Semarang Raya atau Banyumas yang bikin Perda. Maka kita harus move on," kata dia.
Hal serupa diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo. Menurutnya, konsep seperti di Pasar Salatiga, akan ditiru oleh Pasar Bintoro Demak.
"Mulai nanti malam (Rabu dini hari, 29/4) Pasar Bintoro Demak akan lakukan social distancing antar pedagang hingga 29 Mei 2020. Sudah ada edaran Bupati dan diagramnya," terang Arif.
Menurutnya, pedagang yang ada di Pasar Bintoro akan berdagang di jalan yang ada yang di depan pasar. Adapun, jam operasionalnya sampai pukul 09.00 pagi.
Arif menjelaskan, peraturan terkait pemberian jarak, sebenarnya sudah di wara-wara sejak awal April. Hal itu kian diperkuat, dengan pemberlakuan PKM di wilayah Semarang Raya. Pemprov menginstruksikan, kepala pasar diminta untuk memberi jarak, mengatur jam operasional serta pemanfaatan belanja daring.
"Sementara baru dua pasar Salatiga dan Demak. Untuk yang lain sebenarnya sudah melakukan distancing, hanya saja di dalam pasar. Diatur jarak antarpedagang," imbuhnya.
Terakhir ia berharap, dengan permodelan seperti di Pasar Salatiga dan Pasar Bintoro Demak, pasar-pasar di Jateng bisa meniru. Setidaknya, memberikan jarak yang cukup antar pedagang serta mengatur jam operasional.
"Misal yang pedagang sayur pagi hari, pedagang beras dan daging siang hari. Tidak hanya itu. Pada pelaksanaannya sektor lain seperti Satpol PP Linmas juga harus mendukung melakukan pengawasan," pungkas Arif. (lhr/ivo)
• Dampak Wabah Corona, Lapas Dilarang Terima Napi Baru, Seperti Apa Kondisi Sel Tahanan Kepolisian?
• Jenis dan Tingkatan Orang Puasa di Bulan Ramadhan
• Balon Walkot Solo Achmad Purnomo & Bupati Wonogiri Kompak Ancam Mundur dari Pilkada 2020
• Polres Semarang Latih Safety Riding ke Tukang Ojek dan Sopir Angkutan Kota