Berita Semarang
Dijaga Ketat, Banyak Calon Penumpang Ditolak Naik Kereta Api
Pengoperasian Kereta Api Luar Biasa (KLB) oleh PT KAI dijaga dengan sangat ketat.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengoperasian Kereta Api Luar Biasa (KLB) oleh PT KAI dijaga dengan sangat ketat.
Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang ditolak pengajuan berpergiannya menggunakan KLB oleh tim satgas Covid19 di Stasiun Tawang Semarang.
Penolak hal itu agar memastikan para penumpang yang menaiki kereta sesuai dengan peraturan pemerintah yakni tentang kriteria penumpang.
• Asap Hitam Terus Mengepul dari Rumah Kremasi, Jumlah Mayat yang Dikremasi dalam Sehari Mengejutkan
• 7 Anggota Keluarga di Solo Postif Corona, Berawal Sang Ayah Kena Covid-19 di Tarawih Masjid Kampung
• Warga Ramai Menendangi Kepala 2 ABG Pembawa Golok Hingga Kritis Masuk UGD RSUD Demak
• Wanita Ini Tiba-tiba Sadar Ada di Dalam Pesawat Tujuan Surabaya, Histeris Saat Bangun Tidur
Diketahui bahwa Stasiun Tawang merupakan salah satu stasiun pemberangkatan dan tujuan KLB.
KLB yang melintasi stasiun tersebut merupakan KLB rute Gambir-Pasar Turi yang menggunakan jalur lintas utara.
Kereta api itu berhenti di empat stasiun yakni Stasiun Gambir, Stasiun Cirebon, Stasiun Tawang dan Stasiun Pasar Turi.
Humas PT KAI Daop IV Semarang, Kribiyantoro mengatakan bahwa sampai kemarin jumlah calon penumpang yang ditolak saat ini menjadi 26 orang dari total pengajuan penumpang yang mengajukan izin sebanyak 74 orang.
"Hari Selasa ada 12 yang ditolak, dan hari Rabu ada 8 yang ditolak, kamis ini ada 6 yang ditolak," katanya, Kamis (14/5).
Ia mengatakan bahwa penolakan itu masih berkaitan dengan hal yang sama yakni para calon penumpang tidak dapat memenuhi persyaratan verifikasi dari tim satgas Covid-19 Stasiun Tawang Semarang.
Menurutnya pada Rabu jumlah calon penumpang yang mengajukan perjalanan paling banyak dibandingkan tiga hari pertama pengoperasian KLB.
Pada Rabu jumlah calon penumpang yang mengajukan ada 29 orang.
Sedangkan pada hari pertama yang mengajukan izin perjalanan sebanyak 19 orang.
Kemudian pada Kamis ini jumlah orang yang mengajukan sebanyak 26 orang.
"Sedangkan jumlah penumpang yang turun di Semarang sejak hari pertama operasi KLB ada sebanyak 27, dan yang berangkat dari Semarang ada 20 orang," katanya
Sementara itu, Executive Vice Presiden (EVP) PT KAI Daop IV Semarang, Muhammad Nurul Huda Dwi Santoso menambahkan bahwa pengoperasian KLB ini hanya dikhususkan bagi penumpang yang memenuhi syarat saja.
Sehingga warga yang tidak memenuhi syarat dan warga yang hendak mudik tidak bisa melakukan perjalanan menggunakan kereta.
"Untuk pembelian tiket KLB hanya bisa dilakukan di Stasiun Keberangkatan saja," katanya
Jadwal KLB Berubah
Melihat dua hari pengoperasian KLB, PT KAI juga mengubah jadwal ulang pengoperasian KLB.
VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus mengatakan bahwa pihaknya menjalankan KLB tersebut hanya dua kali sehari.
Joni mengatakan hal itu pihaknya lakukan karena selama dua hari pengoperasian KLB, Okupansi kereta hanya kurang dari 10% dari total kapasitas kereta.
Dua hari itu, KAI telah melayani 148 penumpang dengan rincian 62 orang di hari pertama dan 86 penumpang di hari kedua.
"Pemberlakuan ini akan dimulai tanggal 15 Mei 2020," terangnya dalam rilis resmi yang diterima Tribun Jateng.
Ia mengatakan bahwa perjalanan kereta dari Pasar Turi menuju Jakarta baik lintas utara dan lintas selatan serta Pasar Turi menuju Bandung akan dilakukan pada tanggal genap.
Sedangkan arah sebaliknya yakni dari Gambir menuju Pasar Turi baik lintas utara maupun selatan serta dari Bandung menuju Pasar Turi akan dilakukan pada tanggal ganjil.
"Penumpang yang telah membeli tiket dan perjalanan KLB nya dibatalkan akan dihubungi oleh KAI untuk diinfokan bahwa ada perubahan jadwal perjalanannya dan diharuskan membuat
surat izin dari posko satgas yang baru. Namun apabila penumpang memilih dibatalkan maka uang tiket akan dikembalikan penuh," katanya
Ia menambahkan selain merubah jadwal, gerbong kereta pun juga dikurangi.
Yakni kereta hanya membawa satu kereta eksekutif dan satu kereta ekonomi dalam satu rangkaian kereta.
Sehingga kapasitas penumpang yang semula 264 penumpang untuk KA Gambir-Pasar Turi baik lintas utara maupun selatan dan 198 penumpang untuk KA Bandung-Pasar Turi, sekarang turun menjadi 66 penumpang saja.
“Meski ada pengurangan, KAI tetap berkomitmen untuk tetap melayani dan mengantarkan masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan ke tempat tujuan dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat,” ujar Joni. (dap)
• Dr Supari Dilantik Jadi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan USM
• 4 Perawat RSUD Ambarawa Positif saat Rapid Tes, Ini Hasil Akhir Setelah Tes Swab
• Santainya 2 Pria di Wonosobo Ini Masuk Rumah Warga Curi HP, Begini Modusnya
• Tinjau Supermarket Jelang Relaksasi PSBB, Wawali Tegal : Penjaga Makanan Harus Pakai Face Shield