Virus Corona Jateng
Muncul Klaster Baru Penyebaran Virus Corona di Semarang, Ini Daftarnya
Jumlah kasus Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami peningkatan sejak diberlakukan masa pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) tahap dua.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jumlah kasus Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami peningkatan sejak diberlakukan masa pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) tahap dua.
Selama masa tersebut, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Semarang terus melakukan rapid maupun swab test secara massal di berbagai area publik.
Dari hasil tes massal, muncul beberapa klaster baru.
• Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
• Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Sedianya Minggu Depan Mutasi ke Polda Jateng
• Isi 3 Surat Wasiat Siti Julaekah, Wanita yang Bunuh Diri di Hotel di Semarang, 1 Surat untuk Suami
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, evaluasi dari masa PKM tahap dua hingga saat ini ditemukan klaster baru kasus Covid-19 yakni klaster Pasar Prembaen, Pasar Jati Banyumanik, dan Pasar Karimata atau Pasar Burung.
Selain itu, pihaknya juga menemukan kasus baru dari klaster Rusunawa dan klaster perbankan.
"Klaster Pasar Prembaen, Jati, dan Karimata sudah terdapat pedagang yang positif.
Sudah dua hari ini kami lagi tracking ke keluarga.
Kami juga menemukan ada di Rusunawa Kaligawe.
Kami lakukan upaya tracking serta ada lagi klaster perbankan, satu keluarganga terkena Covid-19," sebut Hendi, sapaannya, Selasa (2/6/2020).
Hendi tidak merinci berapa jumlah orang yang dinyatakan positif dari klaster-klaster tersebut.
Namun, dia memastikan di tempat tersebut memang benar sudah ada kasus positif.
"Kalau yang sudah saya sampaikan sudah pasti positif dan itu bukan dari hasil rapid.
Itu misalnya rapid reaktif, mereka pasti dilakukan swab ada yang kemudian positif dan tidak.
Yang saya sampaikan tadi, klaster-klaster yang memang ada penderita positif berdasarkan hasil swab," tandasnya.
Hingga Selasa siang, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang mencapai 133 orang dengan rincian 129 orang dalam perawatan dan 4 orang sudah dalam perbaikan klinis.
Jumlah tersebut melonjak drastis dari tanggal 24 Mei yang mana saat itu menyisakan 47 pasien positif Covid-19.
Seiring masifnya tes massal, jumlah kasus meningkat.
Pihaknya pun telah memutuskan untuk lebih memasifkan swab test secara acak di sejumlah area publik.
"Kami pastikan setelah ini lebih banyak swab dari pada rapidnya.
Kami sudah belanja reagen sudah cukup banyak, setelah ini masuk ke tempat-tempat yang potensi penyebarannya banyak," jelasnya.
Hendi meminta masyarakat lebih menyadari bahwa virus ini bisa menyerang orang tanpa mengalami sakit atau masuk dalam OTG.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat taat pada aturan yang sudah ditetapkan yakni PKM.
Dia pun meminta tim patroli lebih gencar lagi mengontrol keramaian di Kota Semarang.
"Mari kita sekali lagi bisa mendisiplinkan diri kita. Covid-19 ini di beberapa tubuh manusia memang seakan-akan tidak ada gejalanya, tapi kalau kita kemudian berdisiplin maka harapannya tidak hanya untuk diri kita tapi juga lingkungan kita.
Mudah-mudahan mereka tidak tertular Covid-19,” katanya. (eyf)
• Syarat Pembukaan Rumah Ibadah di Masa New Normal, Wawali Tegal Jumadi: Tidak Akan Dipersulit
• 6 Tenaga Kesehatan Puskesmas Kaliwungu Kudus Positif Corona
• Polisi Minta Warga Tak Bunuh Lutung Peneror di Sendangguwo Semarang
• Masih Banyak Warga Tak Kenakan Masker Masuk ke Pasar, Maman: Kami Akan Beri Sanksi Sosial