Virus Corona
Ini Isi Lengkap Fatwa MUI Terkait Sholat Jumat dan Sholat Berjamaah Saat Pandemi Virus Corona
Ini Isi Lengkap Fatwa MUI Terkait Sholat Jumat dan Sholat Berjamaah Saat Pandemi Virus Corona
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: abduh imanulhaq
Berikut ini isi lengkap Fatwa MUI tentang penyelenggaraan Sholat Jumat dan Sholat Jamaah untuk mencegah penularan virus corona
Pertama: Ketentuan Hukum MUI
A Perenggangan Saf Saat Berjemaah
1. Meluruskan dan merapatkan saf (barisan) pada sholat berjemaah merupakan keutamaan dan kesempurnaan berjemaah.
2. Sholat berjemaah dengan saf yang tidak lurus dan tidak rapat hukumnya, tetap sah tetapi kehilangan keutamaan dan kesempurnaan jemaah.
3. Untuk mencegah penularan wabah COVID-19, penerapan physical distancing saat salat jemaah dengan cara merenggangkan saf hukumnya boleh, salatnya sah, dan tidak kehilangan keutamaan berjemaah karena kondisi tersebut sebagai hajat syar'iyyah.
B. Pelaksanaan Salat Jumat
1. Pada dasarnya Sholat Jumat hanya boleh diselenggarakan satu kali di satu masjid pada satu kawasan
2. Untuk mencegah penularan wabah COVID-19 maka penyelenggaraan salat Jumat boleh menerapkan physical distancing dengan cara perenggangan saf.
3. Jika jamaah salat Jumat tidak dapat tertampung karena adanya penerapan physical distancing, maka boleh menyelenggarakan salat Jumat berbilang (ta'addud al-jumu'ah) dengan menyelenggarakan salat Jumat di tempat lainnya seperti musala, aula, gedung pertemuan, gedung olahraga, dan stadion.
4. Dalam hal masjid dan tempat lain masih tidak menampung jamaah salat Jumat dan/atau tidak ada tempat lain untuk pelaksanaan salat Jumat, maka Sidang Komisi Fatwa MUI berbeda pendapat tentang jamaah yang belum dapat melaksanakan salat Jumat sebagai berikut.
a. Pendapat pertama, jamaah boleh menyelenggarakan salat Jumat di masjid atau tempat lain yang telah melaksanakan salat Jumat dengan model shift, dan pelaksanaan salat Jumat dengan model shift hukumnya sah.
b. Pendapat kedua, jamaah melaksanaan salat zuhur, baik secara sendiri maupun berjamaah dan pelaksanaan salat Jumat dengan model shift hukumnya tidak sah.
Terhadap perbedaan pendapat tersebut, dalam pelaksanaannya, jamaah dapat memilih salah satu di antara dua pendapat dengan mempertimbangkan keadaan dan kemaslahatan di wilayah masing-masing.
C. Penggunaan Masker Saat Salat