Berita Semarang
Terima 8 Laporan KDRT Selama Pandemi, LRC-KJHAM: Akses Terbatas Membuat Korban yang Melapor Sedikit
Direktur Legal Resource Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) Nur Laila Hafidhoh mengatakan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga yan
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Direktur Legal Resource Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) Nur Laila Hafidhoh mengatakan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang terjadi selama pandemi corona (Maret-Mei) yang diterima lembaganya tidak terlalu banyak.
Selama tiga bulan tersebut, lembaganya menerima laporan KDRT sebanyak delapan kasus saja.
Menurutnya, itu bukan berarti angka KDRT yang terjadi selama pandemi corona tergolong rendah.
• Dorce Gamalama Bermimpi Didatangi Orang Tua, Suruh Temui Raffi Ahmad
• Geng Kriminal Ini Menyamar jadi Dokter dan Kenakan APD, Tak Disangka Inilah yang Mereka Lakukan
• Mantan Kapolri & 2 Relawan Jokowi Duduki Kursi Komisaris BUMN Waskita Karya yang Baru
• Rumah Korban Helikopter MI-17 Almarhum Lettu CPN Wisnu Dipenuhi Karangan Bunga
Pasalnya, data tersebut mengacu pada korban yang melapor saja.
"Kalau ibu-ibu atau komunitas atau korban KDRT punya akses secara online.
Kemudian dia punya akses melapor, dia akan melapor.
Tetapi dia yang tidak punya akses alat komunikasi atau akses untuk online.
"Ditambah adanya pembatasan sosial, kemungkinan mengadukan kasusnya kan semakin kecil.
Bisa jadi yang tidak terlaporkan lebih banyak, karena banyak keterbatasan akses," kata Yaya, panggilan akrab Nur Laila Hafidhoh.
Dia menambahkan dari delapan kasus KDRT yang diterima lembaganya, tidak semuanya korban melapor secara langsung.
Ada yang melalui rujukan dari Komnas Perempuan dan ada yang dari rujukan jaringan komunitas atau simpul.
Setelah korban melapor, kata dia, pihaknya akan melakukan pendampingan.
Pendampingan tersebut selama pandemi ini dilakukan secara online.
Seperti, ujar dia memberi contoh, ada satu korban yang membutuhkan perawatan medis di rumah sakit.
Pihaknya akan menghubungi rumah sakit dan mengirimkan kronologi, beserta semua dokumen melalu WhatApps.