Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Omzet Naik hingga 200 Persen, Yosua Bisa Jual Puluhan Unit Sepeda per Hari

Beberapa bulan terakhir, bersepeda menjadi olahraga yang tengah diminati oleh masyarakat, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Tegal.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Beberapa bulan terakhir, bersepeda menjadi olahraga yang tengah diminati oleh masyarakat, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Tegal.

Hal ini, tentu menjadi hoki tersendiri bagi pemilik toko sepeda, satu di antaranya yaitu Yosua Indra.

Pemilik dari Toko Sepeda Berbudi yang beralamat di Jalan Pala Raya, Mejasem Barat, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal ini, mengaku Omzet penjualan sepeda di tempatnya naik drastis mencapai 200 persen.

Viral Saat Polisi Evakuasi Ayla Kecelakaan di Jurang, Ditemukan Mayat Wanita di Dalam Datsun Silver

Profil AT Mahmud Penggubah Lagu Balonku Ada Lima, Ciptakan Puluhan Lagu untuk Anak-anak Indonesia

Lettu Vira Yudha Korban Heli Jatuh di Kendal Tinggalkan Putra yang Masih Berusia 2 Tahun

Warga Mulai Padati Pusat Kegiatan di Kota Semarang

Adapun kondisi tersebut, mulai dirasakan sejak bulan April 2020 atau tepatnya ketika kasus pandemi corona mulai muncul di Kabupaten Tegal.

"Penjualan sepeda di tempat saya sekarang ini, dibandingkan hari biasanya sebelum ada pandemi corona naik sekitar 200 persen.

Jadi peningkatannya memang sangat luar biasa.

Sebelumnya paling per hari katakan 5 unit, kalau sekarang per hari saya bisa menjual 15-20an unit sepeda jika sedang ramai," tutur Yosua, pada Tribunjateng.com, Minggu (14/6/2020).

Saat ditanya apa jenis sepeda yang paling banyak diburu oleh masyarakat atau paling laku, Yosua menyebut jenis sepeda gunung dan sepeda lipat yang paling diminati.

Adapun terkait harga yang menjadi pembeda yaitu misal untuk sepeda lipat dilihat dari body, frame (besi, aluminium), sparepart dan merek.

Sedangkan untuk sepeda gunung, tidak jauh berbeda dengan sepeda lipat harga dilihat dari body, sparepart, merek, dan frame.

Namun kalau untuk body dan frame nya memang berbeda dari sepeda lipat.

"Di tempat saya kisaran harganya untuk yang sepeda lipat mulai Rp 1,2 jutaan sampai Rp 9 jutaan juga ada.

Sedangkan untuk sepeda gunung harga mulai Rp 1,5 jutaan sampai Rp 9 jutaan bergantung merek dan kualitasnya," jelas dia.

Tidak hanya menyediakan berbagai jenis sepeda dari mulai sepeda untuk balita, anak-anak, remaja, dan dewasa.

Di toko sepeda yang sudah ada sejak tahun 2000an ini, juga menyediakan berbagai sparepart atau perlengkapan sepeda dan helm sebagai pelengkap.

Bahkan, disediakan juga tempat untuk service sepeda atau bisa dibilang bengkel kecil-Kecilan, jika konsumen ada yang ingin membetulkan sepedanya yang bermasalah.

"Untuk harga helm sepeda di saya itu bervariasi ada yang Rp 125 ribu, Rp 150 ribu, Rp 300 ribu, dan Rp 400 ribu juga ada, bergantung bahan, kualitas, dan merek nya.

Biasanya pembeli yang baru pertama kali bersepeda yang membelinya satu paket, karena mereka terlalu bersemangat misal beli kacamata, helm, baju, tempat minum, dan lain-lain," ungkapnya.

Sebagai pengusaha atau pemilik toko sepeda, situasi seperti saat ini dimana masyarakat banyak yang beralih ke hobi bersepeda tentu menjadi hoki tersendiri.

Bahkan menurut Yosua, saat ini bersepeda bukan hanya sekedar hobi saja, tapi sudah menjadi kebutuhan untuk sebagian orang.

Segmen konsumen pun dari semua usia, tidak hanya orang dewasa dan remaja, anak-anak pun tidak kalah antusiasnya.

Karena bagi mereka yang sebelumnya tidak suka bersepeda, saat ini jadi mengikuti tren nya untuk bersepeda juga.

"Saya sampai kadang kewalahan untuk meyalani konsumen, terutama di hari weekend seperti sekarang.

Ya saya sangat bersyukur meski masih di tengah masa pandemi corona, tapi penjualan masih tetap bagus malah bertambah," ujarnya.

Beberapa merek sepeda yang tersedia di Toko Sepeda Berbudi di antaranya yaitu, untuk sepeda anak-anak ada merek Artini, Atlantis, Morison, BMX, Exotic, dan Interbike.

Lalu untuk sepeda lipat ada merek Pacific, Exotic Phoenix, dan Pacific Noris.

Sedangkan untuk sepeda gunung ada merek Thrill, United, Exotic, Aviator, Trek, Fastron, dan lain-lain.

Salah satu konsumen yang membeli sepeda, Kukuh Pribadi mengungkapkan, Ia membeli sepeda gunung tidak hanya karena mengikuti tren saja.

Tapi untuk alasan kesehatan juga, karena selama ini Ia terlalu disibukan dengan pekerjaannya.

Sehingga bersepeda menjadi alternatif yang dipilih saat mengisi waktu libur kerja.

"Saya kebetulan awal diajak teman-teman kantor untuk ikut bersepeda.

Tapi karena memang belum punya, dan saya tertarik akhirnya memutuskan untuk membeli sepeda gunung ini.

Rencana saya dan teman-teman kantor akan bersepeda di hari libur kerja, jadi tidak semena-mena mengikuti tren saja," tandasnya. (dta)

Kereta Api Kaligung & Tegal Ekspres dari Stasiun Tegal Sudah Beroperasi, Ini Syarat untuk Penumpang

Jaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19, Pemkot Semarang Dorong Warga Terapkan Urban Farming

Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun, Lettu Vira Yudha Korban Heli Jatuh di Kendal Meninggal Dunia

Ani Rahardjo Minta Protokol Kesehatan Diperketat saat Pilkada Kabupaten Semarang

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved