Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Ini Tips Gowes Bersepeda Aman Saat Pandemi Corona Ala Komunitas Bike to Work

Pandemi Covid19 membuat sebagian masyarakat menjadikan bersepeda menjadi salah satu cara untuk membuat tubuh menjadi bugar.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/DHIAN ADI PUTRANTO
Seorang pesepeda bersepeda di kawasan Kota Lama Semarang beberapa waktu yang lalu 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pandemi Covid19 membuat sebagian masyarakat menjadikan bersepeda menjadi salah satu cara untuk membuat tubuh menjadi bugar.

Selain itu tak sedikit juga yang menjadikan sepeda menjadi transportasi alternatif di kala pandemi untuk mencegah penularan covid19.

Namun sayangnya banyak pesepeda yang bergerombol dan berkumpul dengan jumlah orang yang cukup banyak.

Viral Video Pria Membeli Burung Lalu Dilepaskan di Hadapan Penjualnya, Netizen +62: Calon Suami Saya

BREAKING NEWS : Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni Diserang Pakai Celurit di Cemoro Kandang

Petaka Pesta Pernikahan Berujung Maut di Kota Semarang, Ibu Pengantin Meninggal Positif Corona

Tren Gowes Meningkat di Semarang, Waspada Begal Bokong! LD Diremas Pria Naik Scoopy Saat Bersepeda

Hal itu malah mengabaikan prinsip physical distancing yang menjadi cara pencegahan utama penularan Covid19.

Ketua Komunitas Bike To Work Semarang, Nana Podungge menyambut positif animo masyarakat yang banyak menggunakan sepeda untuk tranportasi mereka.

Selain menyehatkan hal itu dapat mendukung penerapan jaga jarak (physical distancing) di transportasi umum.

"Kami mendorong agar sepeda tetap menjadi pilihan moda transportasi masyarakat, apalagi di masa pandemi seperti saat ini.

Sejalan dengan himbauan kepada masyarakat untuk jaga jarak dan tidak berkerumun, khususnya bagi mereka yang biasa naik moda transportasi massal.

Namun B2W Indonesia tetap menghimbau agar masyarakat tidak berkerumun saat bersepeda," katanya.

Menurutnya, ada beberapa cara aman saat bersepeda dalam situasi pandemi seperti saat ini.

Yakni bersepeda sendiri atau dengan grup kecil kurang dari lima orang, menggunakan masker, memakai pelindung seperti baju dan lengan panjang agar tidak tekena droplet orang, melewati rute yang sedikit orang, dan berpergian disaat sedikit orang yang pergi.

"Hal itu merupakan anjuran dari dr Aristi, salah satu pesepeda senior yang cara itu disingkat dalam jargon SMART, yakni Solo, Masker, Arm Protector, Route, dan Time," jelasnya.

Selain itu, dengan banyaknya para pesepeda yang bermunculan diharapkan para pengguna jalan juga dapat berbagi jalan bagi para pesepeda dengan para pengguna jalan lainnya.

Menurutnya pemerintah telah menerbitkan kebijakan Share The Road yakni berkaitan pembagian jalan. Harusnya baik pesepeda maupun pengguna jalan lainnya harus dapat memahami hal itu.

"Para pesepeda yang baru mulai bersepeda diharapkan rutin melaksanakan sepeda. Tidak hanya sekadar saat pandemi saja," tuturnya.

Meninggal Saat Gowes

Dua warga Kota Semarang meninggal sesak nafas lantaran olahraga gowes sambil mengenakan masker.

Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Hendi, sapaannya, meminta warganya yang berolahraga menggunakan sepeda berhati-hati.

Terutama jika menggunakan masker saat menggowes.

Dilansir kompas.com, imbauan itu dilontarkan Hendrar karena ada dua warga Semarang, Jawa Tengah, yang meninggal dunia saat bersepeda.

Dua orang itu diduga sesak napas karena menggunakan masker saat menggowes sepedanya.

"Kalau olahraga pakai masker malah bahaya.

Sudah ada dua warga kita yang meninggal karena pakai masker saat gowes.

Maka kalau olahraga tidak usah pakai masker tapi sewaktu istirahat baru dipakai maskernya," kata Hendrar kepada wartawan di Semarang, Sabtu (20/6/2020).

Hendrar menyebutkan, setelah ada pelonggaran dari pemerintah, mulai banyak orang yang berolahraga menggunakan sepeda.

Namun, dia juga mengingatkan, orang yang keluar rumah untuk mengayuh sepeda jangan sampai menimbulkan kerumunan.

"Semakin banyak yang pengen sehat dengan bersepeda akhirnya muncul persoalan pada saat mereka beristirahat berkerumun."

"Lalu lupa pakai masker kemudian foto-foto."

"Penularan (Covid-19) bisa saja terjadi," sebut Hendrar.

Hingga kini, Hendrar mengatakan, belum ada laporan orang yang terinfeksi virus corona setelah berolahraga.

Dia pun berharap tidak ada penularan dari kegiatan tersebut.

Untuk menjaga agar orang yang bersepeda di ruang publik tetap mematuhi protokol kesehatan, Hendrar sudah meminta sejumlah pejabat terkait memantau.(*)

Anggota DPRD Ditangkap Bersama Seorang Wanita di Hotel, Diduga Gelar Pesta Narkoba

Begal Bokong Goweser di Semarang, Iptu Suprianto Minta Korban Lapor Polisi Agar Ditindaklanjuti

Pelaku Tabrak Lari di Tembalang Semarang Berhasil Ditangkap, Tertidur di Dalam Mobil

Ahmad Dhani: Wabah Virus Corona seperti yang Diceritakan Teman di LP Cipinang

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved