Virus Corona Jateng
Ini Penyebab Kasus Positif Corona di Jawa Tengah Meningkat Tajam
Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyebut saat ini pihaknya terus melakukan rapid test dan swab test secara massal
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyebut saat ini pihaknya terus melakukan rapid test dan swab test secara massal di berbagai titik di Jawa Tengah.
Beberapa yang menjadi sasaran tea covid-19 ini antara lain pasar tradisional, swalayan, mall, dan pabrik industri.
Bahkan pada Juli mendatang, ditargetkan sudah ada 120.000 tes covid-19.
"Untuk jumlah rapid test di Jawa Tengah kita sudah melakukan lebih dari 73 ribu test massal dan demikian juga dengan swab test, kita sudah melakukan lebih dari 47 ribu test," kata Yulianto kepada Tribunjateng.com, Rabu (24/6/2020).
• Akhirnya Rumah Ashanty Terjual Rp 35 Miliar, Sempat Dibohongi Raffi Ahmad dan Andre Taulany
• Syifa Siswi SMP Dibawa Kabur Pria Beristri Punya 2 Anak, Ibu Korban Syok
• Mengintip Kekayaan John Kei, Rumah dan Mobil Harga Miliaran, Berseteru karena Masalah Tanah
• Inilah Sosok Istri John Kei, Tetangga Ungkap Kebiasaanya Seperti yang Dilakukan Suami
Sekedar informaski, angka kasus corona di Jawa Tengah hingga Rabu sore, melonjak cukup tajam.
Jika pada hari sebelumnya total ada 2.864 kasus, pada Rabu ini jumlah kasus corona ada di angka 3.349.
Dikutip dari www.corona.jatengprov.go.id, saat ini ada 1.639 pasien positif corona yang dirawat. Jumlah ini melonjak lebih dari 300, sebab pada hari sebelumnya ada 1.315 pasien positif corona yang dirawat.
Kemudian untuk pasien yang sembuh, pada Rabu ini tercatat 1.455 pasien sembuh. Naik dari haei sebelumnya sebanyak 1.309 pasien.
Sementara untuk jumlah pasien positif corona yang meninggal totalnya sejauh ini mencapai 255 kasus.
Adapun untuk kasus (Pasien Dalam Pengawasan) PDP, total kasusnya mencapai 8.123 kasus.
Saat ini jumlah kasus dirawat karena PDP sebanyak 960 pasien, 6.047 sembuh, dan 1.16 dinyatakan meninggal dengan status PDP.
Untuk kasus Orang Dalam Pantauan (ODP), di Jawa Tengah saat ini jumlahnya sebanyak 47.523 kasus.
Rinciannya, 1.304 berstatus dalam pemantauan, dan 46.228 selesai pemantauan.
Yulianto menyebut, bertambahnya kasus corona ini tidak lepas dari banyaknya temuan kasus oleh pihak dinas kesehatan kota dan kabupaten dalam melaksanakan rapid dan swab test massal.
"Faktor penambahan yang terkonfirmasi covid-19 ini dikarenakan case finding atau temuan kasus yang semakin aktif.
Itu juga tak lepas dari upaya kita dalam melakukan surveillance atau pelacakan secara masif, namun tetap sistematis dan terstruktur," katanya.
Pelacakan secara masif namun sistematis dan terstruktur yang dimaksud ini yakni dilakukan tidak secara acak.
Melainkan berdasarkan populasi sampel.
"Kita memakai pola dalam suatu populasi.
Lalu kita pilah dulu siapa yang PDP kita swab test, siapa yang ODP kita swab tes, siapa yang kontak erat kita swab tes.
Tapi kita juga melakukan suatu tes sampling di lokasi yang mempunyai faktor resiko tinggi," kata Yulianto.
"Misalnya kerumunan pasar atau mall, yang menurut kami memiliki resiko penularan yang tinggi itu kita lakukan tes. Yang pertama adalah dengan rapid test.
Nanti yang reaktif siapa baru kita lakukan pemeriksaan swab. Sistematisnya seperti ini.
Jadi tidak serta merta. Sebetulnya boleh, selama kapasitas laboratorium kita mampu atau cukup," pungkasnya.(*)
• Bocah Sukoharjo Keasyikan Gowes dari Desa ke Kota, Tak Terasa 33 Km dan Tersesat
• Ini Pesan Terakhir Anggota TNI Serma Rama ke Istri Sebelum Gugur Dihadang Kelompok Bersenjata
• Samuel Tecco Anak Buah John Kei Akhirnya Menyerahkan Diri, Ini Perannya Saat Serang Rumah Nus Kei
• Baim Wong Trending Dihujat Netizen +62 Gara-gara Beri Ucapan Selamat Ultah ke Jokowi: Munafik!