Virus Corona Jateng
Update Virus Corona Jawa Tengah Rabu 24 Juni 2020, Melonjak Drastis Tembus 3.349 Kasus
Angka kasus corona di Jawa Tengah hingga Rabu (24/6/2020) sore, mencapai angka cukup fantastis.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Angka kasus corona di Jawa Tengah hingga Rabu (24/6/2020) sore, mencapai angka cukup fantastis.
Jika pada hari sebelumnya total ada 2.864 kasus, pada Rabu ini jumlah kasus corona ada di angka 3.349.
Dikutip dari www.corona.jatengprov.go.id, saat ini ada 1.639 pasien positif corona yang dirawat.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pria Solo Mendadak Lemas Saat Gowes Lalu Meninggal Dunia
• BREAKING NEWS: Buronan Kasus Perdagangan Manusia Ditangkap di SPBU Gombel Semarang
• Akhirnya Rumah Ashanty Terjual Rp 35 Miliar, Sempat Dibohongi Raffi Ahmad dan Andre Taulany
• Mengintip Kekayaan John Kei, Rumah dan Mobil Harga Miliaran, Berseteru karena Masalah Tanah
Jumlah ini melonjak lebih dari 300, sebab pada hari sebelumnya ada 1.315 pasien positif corona yang dirawat.
Kemudian untuk pasien yang sembuh, pada Rabu ini tercatat 1.455 pasien sembuh. Naik dari haei sebelumnya sebanyak 1.309 pasien. Sementara untuk jumlah pasien positif corona yang meninggal totalnya sejauh ini mencapai 255 kasus.
Adapun untuk kasus (Pasien Dalam Pengawasan) PDP, total kasusnya mencapai 8.123 kasus.
Saat ini jumlah kasus dirawat karena PDP sebanyak 960 pasien, 6.047 sembuh, dan 1.16 dinyatakan meninggal dengan status PDP.
Untuk kasus Orang Dalam Pantauan (ODP), di Jawa Tengah saat ini jumlahnya sebanyak 47.523 kasus.
Rinciannya, 1.304 berstatus dalam pemantauan, dan 46.228 selesai pemantauan.
Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo belum merespon ketika Tribunjateng.com mencoba mengkonfirmasi faktor di balik meningkatnya angka kasus corona di Jawa Tengah sampai pada Rabu ini.
Termasuk juga mengenai perkembangan rapid dan swab test massal yang dilakukan di sejumlah wilayah di Jawa Tangah.
Hanya saja, dalam kesempatan belum lama ini, Yulianto mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan rapid dan swab test massal di tempat-tempat yang rawan atau berpotensi terjadinya penularan covid-19, seperti di pasar, mall, atau di pusat-pusat industri.
"Ya, memang kita mendorong untuk lebih banyak lagi dilakukan, terutama habis pasca lebaran.
Kita memperluas tes itu ke suatu tempat atau lokasi yang mempunyai faktor resiko.
Nah antara lain adalah kerumunan-kerumunan seperti pasar, lalu swalayan, ini minggu-minggu ini, nanti ke depan kita kembangkan lagi ke komunitas-komunitas industri di seluruh Jawa Tengah," kata Yulianto.
Ia menambahkan, pabrik-pabrik yang ditengarai terdapat kasus Covid-19 menjadi sasaran utama. Meski begitu, Yulianto mengatakan pihaknya hanya akan mengambil sampling pada saat melakukan tes.
"Tidak semua (Karyawan-red). Misalkan satu pabrik buruhnya 5.000 kita tidak periksa semua. Kita harus lakukan sampling untuk memperluas.
Jadi kalau kemarin itu komunitas pasar-pasar tradisional, terus diperluas lagi pasar-pasar modern nah ini sekarang ini kami akan perluas lagi ke pabrik-pabrik atau industri. Ini yang sedang berjalan," ungkapnya.
Menyoal tes swab ini, dinas kesehatan provinsi menargetkan hingga Juli mendatang, pihaknya menargetkan sudah menyelesaikan sebanyak 120.000 tes.
Ditambahkan Yulianto, segala sesuat yang terkait karena wabah atau pandemi ini, penderita yang terkait dengan Covid-19, baik itu confirm, PDP, yang di rawat, serta yang mengikuti tes massal dari pemerintah, biaya sepenuhnya ditanggung pemerintah.
"Siapapun dia, orang kaya, atau orang miskin kalau dia positif covid-19, pemerintah yang menanggung. Ini amanat dari undang-undang," jelasnya.
Namun, untuk masyarakat yang hendak melakulan tes covid-19 untuk persyaratan tertentu, maka pembiayaannya ditanggung pribadi.
"Jika masyarakat ingin tes untuk suatu persyaratan tertentu, persyaratan itu bisa dalam ramgka surat keterangan sehat mencari kerja, syarat untuk sekolah, syarat untuk pangkat kenaikan jabatan, dan ssbagainya itu sudah urusan pribadi.
Artinya segala pembiayaannya ya ditanggung pribadi.
"Nah untuk itu surat-surat itu silahkan. Nanti mencari laboratorium atau rumah sakit mana yang bisa melayani semacam itu. Silahkan," tandasnya.(*)
• Syifa Siswi SMP Dibawa Kabur Pria Beristri Punya 2 Anak, Ibu Korban Syok
• CEO PSIS Semarang Pertanyakan Jaminan Kesehatan Atlet Sepakbola Jika Liga 1 Kembali Digulirkan
• Ashanty Minta Anang Hermansyah Menceraikannya dan Cari Istri Baru, Ada Apa?
• Viral Pemotor Kecelakaan Terjatuh Lewati Gundukan Jembatan di Banyurip Pekalongan: Wis Akeh Korban!