Berita Semarang
Kemendikbud Minta Mahasiswa Kampus Vokasi Tak Hanya Mengejar IPK Tinggi
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI Wikan Sakarinto tekankan mahasiswa kampus vokasi tidak hanya mengejar IPK tinggi.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI Wikan Sakarinto tekankan mahasiswa kampus vokasi tidak hanya mengejar IPK tinggi.
Pasalnya selain IPK, prestasi juga menjadi penentu supaya mahasiswa kampus vokasi diserap dunia industri.
"Saya kurang sepakat jika mahasiswa kampus vokasi hanya mengejar IPK tinggi, namun tidak punya prestasi atau kewirausahaan sendiri," paparnya saat mengikuti seminar virtual yang digelar Polimarin Semarang, dengan tema politeknik kelas dunia, maju membangung Indonesia, Kamis (16/7/2020).
• Beredar Pesan Berantai Denda Tak Pakai Masker di Semarang, Polisi: Itu Tidak Benar
• Perangkat Desa Ancam Tak Akan Serahkan Bansos Covid-19 jika Warga Tak Beri Uang
• Jessica Iskandar Klarifikasi Hubungannya dengan Richard Kyle Hingga Kakak Curhat Parasit
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun Ini Identitas Mayat Bersimbah Darah di Pekalongan & Kesaksian Paman
Dilanjutkannya, prestasi dari para mahasiswa kampus vokasi wajib diakui dalam kurikulum.
"Misalnya mahasiswa berprestasi dalam bidang bahasa inggris skala internasional, pihak kampus bisa langsung memberikan nilai A kepada yang bersangkutan," ucapnya.
Selain prestasi, Wikan menuturkan, branding menjadi pekerjaan berat untuk sekolah vokasi di Indonesia.
"Lewat branding, mainset pelajar untuk melanjutkan ke kampus vokasi akan terbangun.
Potensi sekolah vokasi dalam dunia kerja juga sangat besar karena beriringan dengan dunia industri, tentunya karir dan penghasilan sangat menjanjikan bagi para lulusannya," tuturnya.
Sebelum mengakhiri paparannya, Wikan menyebutkan sejumlah indikator harus terpenuhi untuk mewujudkan kampus vokasi berkelas dunia.
"80 persen lulusan kampus vokasi terserap di dunia industri, populasi mahasiswa berprestasi 50 persen dari total keseluruhan. Selain itu jumlah dosen bersertifikat kompetensi international di kampus ada 60 persen.
Jika beberapa indikator itu terpenuhi, pastinya kampus vokasi tersebut layak mendapat predikat kampus vokasi bersekala dunia," tambahnya. (bud)
• Pengangguran di Kabupaten Tegal Disebut Unik, Aribawa: Karena Mereka Pilih-pilih
• Pemkab Pati Hibahkan Tanah 710 Meter Persegi di Juwana kepada Polda Jateng
• Pemerintah Beri Rp 6 Miliar ke KPU Kota Semarang untuk Terapkan Protokol Kesehatan di Pilwakot 2020
• Uji Coba Operasional Hiburan Malam di Bandungan Dihentikan