Berita Kendal
Kades Jungsemi Kendal Ungkap Munculnya Teror Pesanan Fiktif dari Pisang sampai Batu Bata
Dasuki Kepala Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kendal, berharap kepolisian bisa mengusut tuntas teror pesanan fiktif yang menimpa warganya.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dasuki Kepala Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kendal, berharap kepolisian bisa mengusut tuntas teror pesanan fiktif yang menimpa warganya.
Permintaan itu disampaikannya menanggapi viral penipuan pesanan pisang yang melibatkan nama desanya.
Seorang pedagang hasil bumi asal Wonosobo terkena prank orderan pisang kepok dan pisang ambon satu pikap.
Tak main-main, total harga pisang-pisang tersebut mencapai 9 juta-10 jutaan.
Ternyata penipuan ini bukan kali pertama terjadi.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun 36 Orang Meninggal dan 40 Hilang di Banjir Bandang Luwu Utara
• 6 ABG Isi Bensin Tak Mau Bayar di SPBU Ngaliyan Semarang, Pas Dikejar Pamerin Pedang
• Anang dan Ashanty Niat Mampir Rumah Ganjar Pranowo di Semarang, Katanya Kepo Soal Ini
• Biodata Irjen Pol Napoleon Bonaparte Dicopot Kapolri Gara-gara Kongkalikong Dengan Djoko Tjandra
Dasuki mengatakan, teror berupa pesanan fiktif di desanya sudah berlangsung dua tahun terakhir.
Warga yang dituju adalah seorang perempuan dalam satu keluarga.
"Korban tidak merasa memesan barang namun barang-barang berdatangan.
Tidak tahu siapa yang berulah," terangnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (18/7/2020),
Bukan hanya pisang satu pikap, ada beberapa barang lain semisal batu bata, lemari, perabot rumah, dan kelapa.
Mayoritas pengirimnya berasal dari luar daerah.
Padahal yang bersangkutan tidak merasa memesan barang tersebut.
Namun alamat yang diberikan kepada pedagang ini merupakan lokasi rumah perempuan tersebut.
"Yang saya heran mereka datang dari luar daerah, jauh-jauh.
Kadang memesan lewat media sosial dengan mengatasnamakan warga kami, terkadang lewat Whatsapp," paparnya.