Berita Semarang
Tagihan Air PDAM Warga Semarang Membengkak, Hendi Sidak Kantor Tirta Moedal, Ini Penjelasan Dirut
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengambil kebijakan sistem cicilan pembayaran tagihan air bagi pelanggan PDAM Tirta Moedal.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengambil kebijakan sistem cicilan pembayaran tagihan air bagi pelanggan PDAM Tirta Moedal.
Kebijakan tersebut diambil menyusul banyaknya pelanggan PDAM yang mengeluhkan adanya lonjakan tagihan air bulan Juni yang dibayarkan Juli.
"Kalau dirasa cukup berat, boleh dicicil sesuai kemampuan," ucap Hendi, sapaan akrabnya, seusai sidak ke Kantor PDAM Tirta Moedal Cabang Semarang Selatan, Senin (20/7/2020).
• Pedagang Wonosobo Tertipu Orderan Pisang Kepok 1 Pikap, Pemesan Mengaku-ngaku Warga Kendal
• 6 Remaja Gangster Semarang Minta Isi Bensin Motor di SPBU Ngaliyan, Ditagih Malah Acungkan Pedang
• 6 ABG Isi Bensin Tak Mau Bayar di SPBU Ngaliyan Semarang, Pas Dikejar Pamerin Pedang
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun 36 Orang Meninggal dan 40 Hilang di Banjir Bandang Luwu Utara
Selain kebijakan mencicil pembayaran tagihan air, dia juga mengambil kebijakan tidak memberlakukan denda keterlambatan khusus pada Juli ini.
Ditambah, dia juga mempersilakan pelanggan melakukan negosiasi dengan para pimpinan cabang PDAM untuk menyelesaikan persoalan melonjaknya tagihan air PDAM.
Dia mengakui, cukup banyak masyarakat yang melaporkan lonjakan tagihan PDAM yang cukup besar.
Setelah ia menelusuri, lonjakan tagihan merupakan bagian dari akumulasi bulan Maret, April, Mei, dan Juni.
"Saat kami menetapkan wilayah ini terkena pandemi Covid-19, petugas agak sulit datang ke lokasi untuk mengecek meteran.
Sehingga, dilakukan pencatatan mandiri," jelas Hendi.
Dia melanjutkan, pada saat itu, PDAM Tirta Moedal telah melakukan sosialisasi kepada pelanggan untuk melakukan pencatatan mandiri dengan memotret meteran dan dilaporkan ke petugas PDAM.
Apabila tidak mampu menghitung, PDAM mengambil rata-rata pemakaian beberapa bulan terakhir.
"Rata-rata diambil angka minimal.
Kita tahu cukup banyak selisihnya.
Ini terakumulasi di Juni untuk pembayaran bulan Juli," tambahnya.
Sementara, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal, Yudi Indarto mengatakan, sistem cicilan pembayaran tagihan air sudah diterapkan di setiap cabang PDAM.
Pelanggan tinggal mengisi form yang telah disediakan. Mereka bisa mencicil sesuai kemampuan masing-masing.
"Nanti kita lihat kelebihan volumenya.
Cicilan berdasarkan kemampuan pelanggan. Kami tidak memberati pelanggan," kata Yudi.
Dia menambahkan, cicilan pembayaran hanya untuk tagihan yang terakumulasi selama masa Covid-19 saja.
Sementara untuk tagihan pemakaian Juni yang dibayarkan Juli tidak masuk dalam cicilan.
"Tagihan bulan ini dibayarkan.
Yang akumulasi itu yang boleh dicicil," ucapnya.
Yudi menyebutkan, banyak pelanggan yang melakukan komplain. Jumlahnya pun bervariasi di tiap cabang.
Namun kata dia, pelanggan paling banyak melakukan komplain yakni di wilayah timur.
"Cabang lainnya jumlahnya biasa. Mereka dijelaskan ngerti. Mereka juga bisa mengecek meteram sendiri.
Pelanggan yang mau komplain, kami persilakan untuk datang ke kantor cabang," sambungnya. (eyf)
• Biodata Irjen Pol Napoleon Bonaparte Dicopot Kapolri Gara-gara Kongkalikong Dengan Djoko Tjandra
• Ketua Anak Ranting PDIP Solo Dikeroyok Saat Rapat Konsolidasi Menangkan Gibran: Ingin Saya Lengser
• Tak Ada Hujan, Bukit Stonen Gajahmungkur Semarang Mendadak Longsor Bikin Warga Was-was
• Kades Jungsemi Kendal Ungkap Munculnya Teror Pesanan Fiktif dari Pisang sampai Batu Bata