Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Dampak Pandemi Covid-19, Permintaan Arang & Tusuk Sate saat Momen Idul Adha di Kendal Menurun

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2020, jumlah permintaan arang dan tusuk sate di sejumlah pasar di Kabupaten Kendal mengalami penurunan.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2020, jumlah permintaan arang dan tusuk sate di sejumlah pasar di Kabupaten Kendal mengalami penurunan.

Sebagai pedagang menyebut besaran penurunan bervariasi antara 30-50 persen dibandingkan tahun lalu.

Seperti halnya Masrifah pedagang tusuk sate dan arang di Pasar Kota Kendal.

Viral Kisah Sedih Ojek di Rangkasbitung, Pinjamkan Motor pada Penumpang Malah Dibawa Kabur

Soal Kemungkinan Pasangkan Purnomo & Kerabat Keraton Solo Tantang Gibran, Ini Kata PKS Jateng

Ini Alasan Partai Nasdem Resmi Dukung Hendi-Ita di Pilwakot Semarang 2020

Tak Terima Diberhentikan, Perangkat Desa Rembang Ajukan Gugatan ke PTUN Semarang

Masrifah menyebut, dalam dua terakhir permintaan tusuk sate dan arangnya tak seramai tahun lalu.

Biasanya, menjelang momen Idul Adha, ia bisa menjualkan 150-200 bungkus arang setiap hari di pasar.

Namun, dalam dua hari terakhir stok arang yang bisa ia jual di pasar hanya berkisar 50-100 bungkus saja.

"Kalau yang beli turun agak sepi karena Pandemi mungkin. Baik arang maupun tusuk satenya," terangnya, Kamis (30/7/2020).

Dirinya pun sudah menurunkan harga tusuk sate maupun arang. Untuk harga tusuk sate yang dibanderol Rp 5.000 per satu ikat, turun Rp 2.000 dari tahun lalu. Sedangkan harga 1 bungkus arang Rp 3.500 turun Rp 1.500 dari tahun lalu.

"Kalau belinya 3 bungkus arang kita hargai Rp 10.000 saja," katanya.

Meski begitu, dirinya sudah menyetok 30 karung arang dan 600 ikat tusuk sate sejak 2 pekan terakhir. Setiap karung arang bisa menghasilkan 150 bungkus.

Kini stok tusuk sate dan arangnya diperkirakan sudah laku hingga setengah kapasitas yang ada. Masrifah optimis tusuk sate dan arangnya yang didatangkan dari Kota Semarang tetap akan habis meski harus menunggu pasca momen lebaran nanti.

"Ini kan barang gak mudah rusak jadi bisa disimpan. Dan kebetulan saya sehari-hari juga jualan tusuk sate dan arang, cuma momen lebaran ini stoknya saya tambah.

Kalau saya pribadi in Sha Allah nanti habis, kita jualkan di pasar, di pedagang lain yang membutuhkan arang seperti sate keliling, maupun kita drop ke toko-toko," tuturnya.

Nur Akhmad pembeli asal Ngilir mengaku tahun ini dirinya mengurangi stok arang maupun perlengkapan membakar sate.

Ia dan istri hanya membeli setengah karung kecil arang dan beberapa ikat tusuk sate untuk stok keluarga besarnya.

Hal tersebut lantaran pihaknya belum tahu seberapa banyak daging kurban yang didapatkan.

"Hari ini saya beli arang, untuk perlengkapan lain sudah kemarin. Ini untuk stok keluarga saya yang biasanya kumpul dan nyate di momen Idul Adha.

Kalaupun sisa nanti bisa dibagikan ke tetangga," terangnya.

Sementara harga bahan pendukung lain untuk membakar sate seperti lalapan, kecap, hingga cabai terpantau stabil. Hanya saja, harga tomat mengalami peningkatan Rp 3.000 dari harga sebelumnya.

Jumanah, pedagang sayuran di Pasar Kota Kendal, mengatakan naiknya harga tomat dari Rp 7.000 - Rp 10.000 perkilogramnya sudah terjadi beberapa hari lalu.

Meski begitu, stok tomat di pasaran masih melimpah dengan kualitas yang bagus. Ia berharap harga-harga kebutuhan pokok di pasaran tetap stabil sehingga tidak membebani pedagang maupun pembeli.

"Untuk sayur, hanya tomat yang naik. Cabai khusus rawit merah sempat naik namun sudah kembali stabil," tuturnya. (Sam)

3 Jambret di Banyumas Ini Ditangkap saat Pesta Sabu

KAI Daop IV Semarang Siapkan 100 Reagen Uji Rapid Tes Tiap Hari

Warga Mranggen Demak Gantung Diri Diduga Putus Asa Penyakitnya Tak Kunjung Sembuh

Polemik POP, Yoyok Sukawi Minta Kemendikbud Lebih Bijak

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved