Idul Adha 2020
17 Menu Andalan saat Idul Adha dari Berbagai Penjuru Nusantara, Intip di Sini Buat Inspirasi
Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki semacam hidangan wajib saat perayaan hari besar seperti Idul Adha ini
Sekubal(lampungbaratkab.go.id)
6. Lampung; Sekubal
Masyarakat Lampung biasa menyantap sekubal ini khusus di hari perayaan seperti Lebaran, Idul Adha, dan acara adat lainnya.
Sekilas, sajian ini mirip lontong nasi yang dibungkus daun atau lemang khas Sumatera Barat.
Keduanya memang dibuat dari bahan dasar yang sama yakni ketan dan santan kelapa, tapi berbeda cara pengolahannya.
Sekubal bisa dimakan sebagai sajian manis atau pun gurih.
Tergantung dengan makanan pendampingnya.
Jika mau manis, bisa disantap dengan tapai ketan. Jika ingin rasa gurih, biasanya disantap dengan lauk rendang, gulai, atau sambal.

7. Banten; Rabeg
Cita rasa masakan timur bercampur dengan kecap lokal jadi cita rasa khas dari rabeg ini.
Biasanya rabeg dibuat dengan daging dan jeroan kambing yang dimasak dengan bumbu berupa tomat, garam, merica bubuk, gula merah, kayu manis, pala, dan kecap manis.
Konon kabarnya, hidangan ini berawal dari hidangan khas Kesultanan Banten.
Saat itu sultan mencicipi masakan serupa di Timur Tengah dan ketika pulang ke Banten, terciptalah rabeg.

Sate Maranggi(KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN)
8. Jawa Barat; Sate Maranggi
Sate maranggi khas Purwakarta, Jawa Barat ini bisa jadi alternatif olahan daging sapi.
Bukan sate biasa, sate maranggi punya cita rasa manis dan gurih yang khas dari marinasi yang digunakan sebelum daging dibakar.
Rendaman bumbu tersebut terdiri dari jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, cuka, gula merah, dan kecap manis.
Kamu tak perlu menggunakan bumbu kacang atau kecap tambahan untuk menikmatinya karena sudah kaya rasa.
9. DKI Jakarta; Gorengan Kambing
Dalam buku Kuliner Betawi: Selaksa Rasa & Cerita karya Akademi Kuliner Indonesia terbitan Gramedia Pustaka Utama, salah satu makanan khas yang terhidang saat Idul Adha adalah gorengan kambing.
Sajian ini cukup sulit ditemukan.
Beberapa penjual yang masih menjual gorengan kambing bisa ditemukan di Kebon Kacang, Karet Pedurenan, Pejompongan, dan Parung.
Gorengan kambing ala Betawi berbeda dengan gorengan biasa.
Gorengan kambing adalah lauk dari daging dan jeroan kambing yang dimasak bersama santan dan bumbu rempah pekat.
Karena itulah cita rasanya begitu gurih dan aromanya pun semerbak. P
enampilannya mirip gulai kambing, tetapi bisa juga dibilang mirip semur karena racikannya menggunakan kecap manis.
10. Jawa Tengah; Tengkleng
Hidangan satu ini jadi salah satu hidangan paling tersohor yang memanfaatkan seluruh bagian kambing mulai dari daging, tulang, hingga jeroan. Untuk membuatnya, daging, tulang, dan jeroan kambing direbus dalam waktu lama sekitar 4-5 jam bersamaan dengan 25 bumbu yang sudah dihaluskan.
Hasilnya, kuah kaldu kambing yang benih tapi kaya rasa.
Aromanya pun menusuk harum.
Salah satu sensasi paling khas dari makan tengkleng adalah tentu saja menyesap tulang kambing mengambil daging yang masih menempel pada tulang.
11. Jawa Timur; Krengseng
Masakan khas Jawa Timur ini punya aroma khas yang dihasilkan dari petis.
Warnanya coklat pekat dari penggunaan kecap manis.
Rasa krengseng cenderung gurih dan manis.
Paling nikmat jika disantap dengan nasi putih atau ketupat nasi.
12. Kalimantan Barat; Nasi Sungkui
Nasi sungkui adalah makanan yang identik dengan perayaan hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan pesta lainnya di Kalimantan Barat.
Nasi sungkui tepatnya berasal dari Kabupaten Sanggau.
Sajian ini terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun sungkui yang bisa ditemukan di hutan Kalimantan.
Bentuk dari nasi sungkui ini lojong dan tipis. Biasanya nasi sungkui disantap bersama serondeng dan lauk lain seperti sambal nanas, opor ayam, gulai, dan rendang sapi.
Kadang kala juga ditambah dengan lemang dan srikaya.
13. Kalimantan Selatan; Daging masak tuha
Daging masak tuha merupakan olahan daging khas Kalimantan Selatan.
Biasanya daging masak tuha disajikan saat pesta-pesta dan perayaan seperti perkawinan dan acara keluarga.
Salah satu ciri khas daging masak tuha adalah penggunaan kacang tunggak dalam campuran dagingnya.
14. Gorontalo; Balanga
Balanga adalah sajian kambing muda yang diolah dengan cara dibakar. Makanan ini dipengaruhi budaya Arab yang masuk ke Sulawesi.
Lama kelamaan, balanga akhirnya dimasak dengan menggunakan wadah masak khusus yang bernama belanga yang terbuat dari tanah liat atau besi.
Sajian ini punya cita rasa rempah yang kuat dari penggunaan rempah semacam jintan dan kapulaga.
Ada juga rasa manis dari penggunaan kecap.
15. Sulawesi Selatan; Buras
Sekilas buras mirip dengan lontong. Ketika pembungkusnya dibuka, penampakannya juga mirip ketupat.
Buras adalah makanan khas Suku Bugis yang berbahan dasar beras.
Rasanya terkenal gurih dan sering dijadikan pendamping makanan berkuah seperti coto Makassar.
Perbedaan buras dengan lontong dan ketupat, rasanya lebih gurih. Pasalnya, buras dibuat dengan santan yang cukup banyak.
Di Sulawesi Selatan, masyarakat lokal mengonsumsi buras sebagai pengganti nasi khususnya di waktu Lebaran dan Idul Adha.
16. Sulawesi Tengah; Kaledo
Kaledo pada dasarnya adalah sup kaki sapi khas Palu, Sulawesi Tengah.
Tulang-tulang kaki sapi dimasak hingga empuk dan ditambah aneka bumbu seperti asam jawa, cabai rawit, dan garam.
Kaledo paling nikmat disantap dengan nasi putih hangat.
Jangan lupa untuk menambahkan perasan jeruk nipis sebagai penguat rasa asam agar kuah jadi terasa segar.
17. Sulawesi Tenggara; Gore-gore
Gore-gore adalah hidangan khas Sulawesi Tenggara yang terbuat dari daging sapi.
Gore-gore bisa jadi alternatif hidangan olahan daging saat Idul Adha karena bumbunya sederhana dan cara masaknya pun cukup mudah.
Gore-gore biasa dibuat dari daging has dalam dengan bumbu rempah berupa bawang putih, cabai merah, tomat, dan air asam.
Sehingga cita rasanya cenderung gurih asam segar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 17 Makanan Idul Adha dari Berbagai Daerah di Indonesia