Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Banyak Pelajar SMA Demak Melamar Jadi Kuli Panggul Pas Pandemi, Niatnya Cari Ini

Ketua Paguyuban Manol Putu Panji, Suyatno mengatakan beberapa pelajar SMA di desanya yang mau mendaftar menjadi kuli panggul.

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Ketua Paguyuban Manol Putu Panji, Suyatno mengatakan beberapa pelajar SMA di desanya yang mau mendaftar menjadi kuli panggul.

Namun, Suyatno menolaknya.

"Kami rapat di forum, semua menyepakati tidak boleh menerima anggota yang masih pelajar."

"Khawatirnya ganggu konsentrasi mereka belajar," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu, (5/8/2020).

Misteri Hilangnya Candi di Gunung Sipandu Dieng Perbatasan Banjarnegara-Batang

Warga Jalan Bawa Peti Jenazah Keliling Bundaran Gladak Solo, Ada Tulisan Gibran dan Teguh

Seorang Polwan Terancam Hukuman Berat Usai Goyang TikTok

9 Tahun Merantau di Amerika, Suami Pulang Bacok Istri: Uang Kiriman Rp 35 Juta Sebulan Jadi Kotoran

Dia menuturkan, syarat menjadi anggotanya harus warga Bungo.

Ia juga menegaskan, tidak menerima anggota yang masih berstatus pelajar, kendati secara fisik mereka kuat mengangkut satu sak seberat 60 kilogram.

"Jumlah anggotanya tidak pasti."

"Ada yang sudah tidak aktif lagi."

"Kalau dikira-kira 170-an anggota," tuturnya.

Menurutnya, setiap kuli panggul yang terdaftar di Paguyuban Manol Putu Panji harus menaati tata tertib kelompok.

Pertama, ia harus membuat kartu anggota.

Kedua, ia harus absen sebelum pukul 13.00 WIB.

Cara absen kuli panggul ini unik.

Mereka berkumpul di tempat yang sudah ditentukan.

Lalu mengumpulkan kartu anggota.

10 detik terakhir menjelang pukul 13.00 WIB, Suyatno akan mengajak anggotanya berhitung bersama sebagai tanda absensi telah ditutup.

Dan siapa saja yang melakukan absensi melewati pukul 13.00 WIB, mereka tidak boleh ikut kerja.

Setelah absensi selesai, Suyatno akan mengumumkan jumlah anggota yang absen lalu membagi tugas sesuai wilayah kerjanya.

Tak hanya itu, Suyatno juga mengajak semua anggotanya untuk berdoa bersama sebelum memulai kerja.

Dia menuturkan, jam kerja kuli panggul dari siang sampai malam.

Sekira pukul 13.00 hingga pukul 21.00 WIB.

Kata Suyatno, pembayaran upah kuli panggul dihitung per 1 kuintal gabah dihargai Rp 6 ribu.

Setiap satu sak gabah berisi sekira 60 kilogram.

Dia mengatakan, pada musim panen ini berbeda pada tahun sebelumnya.

Karena pada tahun ini bersamaan dengan pandemi.

Sehingga ada beberapa warga Bungo yang sebelumnya merantau ke daerah lain, kini pulang menjadi kuli panggul.

Menurut Suyatno, sawah di Desa Bungo paling telat musim panennya dibanding sawah di kecamatan lain di Demak.

"Musim panen pertama sekira Maret, musim panen kedua Agustus," ujarnya.

Dia tidak mengetahui secara pastinya penyebabnya, namun dilihat dari kondisi lapangan, sawah di Desa Bungo paling sulit akses airnya.

Hal itu dibenarkan Kepala Seksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Demak, Sukisman.

Dia menjelaskan, Kecamatan Wedung menjadi daerah yang paling terakhir mendapat pasokan air dari Waduk Kedungombo, Purwodadi.

Sehingga itu menjadi satu di antara faktor lain yang menyebabkan sawah di Kecamatan Wedung, khususnya di Desa Bungo, mengalami musim panen paling telat ketimbang kecamatan lain.

"Secara otomatis musim tanam ya juga telat. Faktor lain ya seperti curah hujan yang tidak tentu," katanya saat ditemui Tribunjateng.com, Rabu, (5/8/2020).

Sementara itu, Suyatno mengatakan sejak 2017, Desa Bungo mengalami musim panen paling telat lumayan panjang.

Pada tahun sebelumnya, panen di Bungo memang telat tapi dalam jangkau waktu yang berdekatan.

Sedangkan, pada saat ini, musim panen telat sebulan lebih ketimbang sawah-sawah di kecamatan lain di Demak.

Sebagaimana daerah agraris lainnya, musim panen memang paling ditunggu-tunggu.

Karena momen itu tidak hanya mendatang rezeki pemilik atau penggarap sawah, tetapi juga orang-orang yang kecipratan rezeki dari musim paneni ini.

Satu di antaranya orang-orang yang menawarkan jasa kuli panggul.

(yun)

Musthofa Ajak Masyarakat Ikut Awasi Penyaluran Kredit di Tengah Pandemi

Dr Agus Trihatmoko Sebut Buku Ekonomi Mukarabi Sudah Terbit Dalam 8 Bahasa

Kospin Sekartama Siap Go Nasional Tahun Ini

Peletakan Batu Pertama Revitalisasi Taman Pancasila Kota Tegal Direncanakan September 2020

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved