Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kisah Bayi Dibuang di Depan Warung di Kudus Berakhir Bahagia, Kini Diadopsi Perawat Puskesmas

Bayi cantik itu juga banyak yang ingin mengadopsi, termasuk Perawat Puskesmas Kaliwungu, Istiqomah (30) mengajukan diri mengadopsi

Penulis: raka f pujangga | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Raka F Pujangga
Perawat Puskesmas Kaliwungu, Istiqomah (30)‎ akan mengadopsi bayi perempuan di Puskesmas Kaliwungu, Selasa (8/9/2020) 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kisah malang bayi perempuan yang dibuang di depan warung, di tepi Jalan Lingkar Utara, Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Senin (7/9/2020) kemarin berakhir bahagia.

Bagaimana tidak, selain kondisinya yang terus membaik setelah ditemukan dalam kondisi wajah pucat.

Bayi cantik itu juga banyak yang ingin mengadopsi, termasuk Perawat Puskesmas Kaliwungu, Istiqomah (30) mengajukan diri mengadopsi.

Selain Melafalkan Pancasila, Warga Sragen Kena Razia Masker Juga Diminta Mendoakan Dunia

Daeng Koro, Pecatan Kopassus Keluar Penjara Gabung Kelompok Teroris Jadi Panglima Laskar Jihad

Ini Peran 5 Oknum TNI AL Tersangka Ciracas, 2 dari TNI AU Bebas, KSAD Ganti Rugi Rp 594 Juta

Warga Kota Semarang yang Menunggak PBB Sejak 2015, Siap-Siap Terima Surat dari Kejaksaan

Istiqomah merupakah perawat pertama yang menerima bayi tersebut.

Kebetulan selama delapan tahun pernikahan, Istiqomah belum dikaruniai buah hati.

Dia merasa kasihan, ada orang tua yang tega membuangnya.

Padahal masih ada yang masih berharap memiliki anak.

"‎Saya kasihan melihatnya si putri kecil ini, kemudian saya bertanya ke Dinas Sosial mengenai persyaratan agar bisa mengadopsinya," ujar dia, Selasa (8/9/2020).

Pada hari yang sama menerima bayi perempuan itu, dia tergerak hatinya untuk bisa merawatnya di rumah.

Secara lisan, dia sudah mendapatkan persetujuan dari Dinas Sosial untuk mengadopsi bayi itu.

"Ini masih proses pengajuan, tapi kemarin saya diizinkan merawatnya. Karena saya yang pertama kali merawatnya di Puskesmas Kaliwungu," jelas warga Kandangmas, RT 3 RW 10, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

Rencana untuk mengadopsi itu juga sudah disampaikan kepada suaminya‎ Ahmad Halim (38) yang setuju untuk bertanggungjawab merawat buah hati tersebut.

"Suami tidak keberatan, dia senang untuk bisa merawat putri kecil ini," jelas dia.

Istiqomah bercerita sudah delapan tahun menikah belum dikaruniai anak. Sehingga mungkin mengadopsi anak itu akan memberikan warna baru di tengah keluarganya.

Banyak saudaranya, kata dia, yang mendukungnya untuk bisa mengadopsi anak perempuan tersebut.

‎Bahkan Istiqomah dan suaminya rela menginap semalam di Puskesmas Kaliwungu untuk menjaga bayi perempuan itu.

"Saya semalam sama suami ke sini, harusnya libur. Tapi ingat adik bayinya kasihan sendiri di sini, saya sama suami datang menemani," ujar dia.

Kepala Puskesmas Kaliwungu, drg Yuskal Yusrizal ‎mengatakan, kondisi kesehatan bayi perempuan itu sudah berangsur membaik.

Sebelumnya anak itu memiliki wajah pucat dan tidak merespon asupan susu yang diberikan perawat.

"Tapi sekarang sudah baik merespons rangsang susu yang diberikan. Beratnya juga bertambah 0,06 dari sebelumnya hanya 2,1 kilogram," ujar dia.

Dia juga melakukan pengecekan laboratorium terhadap sampel darah bayi tersebut hasilnya negatif.

"Kami cek laboratorium sampel darahnya. HIV dan lainnya semua negatif," ujar dia.

Menurutnya, sejak bayi itu ditemukan banyak orang yang ingin mengadopsinya.

Bahkan orang-orang yang bersedia mengadopsi itu datang langsung ke Puskesmas Kaliwungu.

Namun keputusan adopsi itu ada di tangan Dinas Sosial yang sesuai dengan persyaratan berlaku.

Satu di antaranya persyaratan yakni usia pernikahan minimal lima tahun dan pengadopsi berusia minimal 30 tahun.

"Banyak yang bersedia untuk mengadopsi anak ini menjadi bukti jiwa sosial masyarakat untuk saling membantu ini masih tinggi," ujarnya. (raf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved