Berita Tegal
Kisah Inspiratif Dian Hasilkan Pundi Uang Saat Corona Lewat Tanaman Hidroponik
Dian, saat ditemui di rumahnya pada Kamis (17/9/2020) mengatakan, peluang bisnis bercocok tanam dengan teknik hidroponik sangat menguntungkan.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Pembatasan aktivitas sosial selama masa pandemi Covid-19, tak jarang menumbuhkan hobi baru seperti bersepeda, bercocok tanam, mengoleksi tanaman hias, dan ada juga yang tertarik untuk menanam sayuran organik.
Selain bisa menjadi sumber pangan keluarga, sebagian masyarakat menjadikan sayuran organik sebagai sumber penghasilan.
Salah satunya yang dilakukan oleh Dian Fifi Apriliani (36), warga Perumahan Griya Kabunan Asri, Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.
• Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, Hj. Laeli Mansyur Dianugerahi Dharma Karya Kencana BKKBN
• Donita Sempat Sakit Parah di Awal Tahun: Aku kayak Putus Asa dan Mau Mati Rasanya
• Update Virus Corona Jawa Tengah Kamis 17 September 2020
• Korban Mutilasi Apartemen Kalibata Pernah Buat Video Youtube Sebagai Mahasiswa di Jepang
Dian, saat ditemui di rumahnya pada Kamis (17/9/2020) mengatakan, peluang bisnis bercocok tanam dengan teknik hidroponik sangat menguntungkan.
Dari aneka sayuran berwarna hijau dan segar yang ditanam di pekarangan rumahnya seluas 9 x 13 meter ini, Ia bisa meraup keuntungan bersih Rp 2,5 juta setiap bulannya.
Berawal dari keputusannya berhenti bekerja dari sebuah perusahaan, ibu tiga anak ini mulai bertanam hidroponik sejak tahun 2016.
Ia mengaku mulai tertarik bertanam hidroponik karena caranya mudah.
Menurutnya, penanaman dengan teknik hidroponik akan menghasilkan kualitas tanaman yang lebih terjamin mutunya.
Selain aman dari pestisida, hasil panennya lebih bagus, lebih besar, dan banyak mengandung mineral.
Selain itu, tanaman hidroponik akan tumbuh lebih cepat daripada yang tumbuh di media tanah.
“Awalnya saya hanya iseng saja mengisi waktu luang dengan menanam dan memanfaatkan barang bekas seperti wadah gelas air mineral."
"Waktu itu baru menanam 50 lubang dan setelah panen tidak langsung dijual, tapi dibagikan ke tetangga sekitar."
"Karena sering saya posting ke medsos, ada orang yang tertarik dan mengajak bermitra, maka sekalian saya seriusi bisnis ini,” ungkap Dian, pada tribunjateng.com, Kamis (17/9/2020).
Kini, produk sayuran miliknya telah dikirim ke sejumlah supermarket di wilayah Tegal dan Brebes, termasuk mensuplai beberapa pedagang kebab, burger dan katering di sekitaran Slawi.
Pemasaran sendiri paling jauh ke Pekalongan, tapi pernah juga sampai ke Jakarta.