Berita Internasional
Cerita Bayi Perempuan Alami Kerusakan Otak Parah Saat Dilahirkan Dibantu Bidan yang Tak Lulus Tes
Ia menderita kerusakan otak parah akibat dilahirkan oleh bidan yang "dihukum karena tidak kompeten".
TRIBUNJATENG.COM - Nasib tragis harus dialami seorang bayi perempuan.
Ia menderita kerusakan otak parah akibat dilahirkan oleh bidan yang "dihukum karena tidak kompeten".
Barts Healt Trust di London, Inggris, terancam membayar kompensasi jutaan poundsterling setelah akhirnya mengakui kesalahannya mengizinkan bidan itu membantu persalinan.
• Viral Mahasiswi Indonesia Beradegan Mesum Saat Kuliah Online, Video Beredar 21 Detik di Whatsapp WA
• Cuplikan 2 Gol Jack Brown Saat Timnas U-19 Indonesia Menang Telak Skor 4-1 Atas Macedonia
• Timnas U19 Indonesia Kalahkan Macedonia, Jack Brown Bayar Lunas Kepercayaan Shin Tae-yong
• Babak II Skor 3-1 Timnas U-19 Indonesia Vs Macedonia, Jack Brown Cetak Brace
Sophie Addo bidan yang mengurusi persalinan itu seharusnya tidak bertugas, karena telah "dikeluarkan dari pekerjaan di semua area rumah sakit" beberapa hari sebelumnya.
Penyebabnya adalah gagal dalam kursus pelatihan ulang tentang cara membaca monitor detak jantung.
Akan tetapi bidan berusia 58 tahun itu mengaku tidak diberitahu tentang hukumannya, dan anehnya staf di unit persalinan rumah sakit pun juga tidak tahu.
Sebelum insiden di Barts Helth Trust, Addo juga tersandung kasus serupa di Rumah Sakit Universitas Newham, London, yang menyebabkan bayi baru lahir menderita kerusakan otak serius.
Diberitakan Daily Mail pada Minggu (11/10/2020), Addo adalah pegawai outsourcing yang sudah pensiun. Dia mendapat larangan kerja akibat tidak lulus tes di kursus pelatihan ulang kardiotografi pada 21 Februari 2017.
Meski begitu dia mendapat panggilan tugas di unit bersalin rumah sakit pada 3 Maret 2017, ketika seorang ibu berusia 29 tahun tiba untuk melahirkan anak pertamanya.
Tidak diketahui persis bagaimana prosedur bayi itu dilahirkan lewat operasi darurat, tapi dia harus diresusitasi dan kemudian mengalami kerusakan otak parah yang berakibat kelainan cerebral palsy.
Keluarga lalu mengajukan tuntutan perdata ke pengadilan, dan Paul McNeil dari firma hukum Fieldsheir mengatakan, sang ibu yang sekarang berusia 33 tahun merasa hancur dan pelajaran harus diambil agar tidak terjadi kasus serupa.
Addo memberi pembelaannya.
Dia berkata, "Saya dijadikan kambing hitam."
Dirinya mengklaim bahwa kesalahan sebenarnya pada rumah sakit.
Addo juga buka suara tentang tidak lulus tes di pelatihan ulang dengan beralasan belum siap.
"Saya tidak tahu saat itu saya harus mengikuti tes di akhir sesi... Apakah menurut Anda jika Anda belum menyiapkan sesuatu Anda akan mengikuti tes? Tentu tidak."
Juru Bicara Barts Healt NHS Trust mengatakan, "Ini kasus yang tragis dan kami benar-benar menyesal atas apa yang terjadi. Jelas bahwa tingkat perawatan yang diberikan jauh di bawah standar tinggi yang kami tetapkan sendiri."
Daily Mail melaporkan, Barts Health Trust sempat ditempatkan dalam tindakan khusus lima tahun lalu akibat serangkaian masalah, termasuk perawatan gawat darurat yang buruk, kurangnya staf, dan budaya penindasan.
Penempatannya dihapus dari tindakan khusus Komisi Kualitas Perawatan pada Februari 2019 setelah melakukan perbaikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dilahirkan Bidan yang Tidak Lulus Tes, Bayi Ini Alami Kerusakan Otak Parah
• Heboh Lintang Kemukus Bersinar Terang di Langit Foto-fotonya Dibagikan Netizen
• BREAKING NEWS: Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Karanganyar, Bawa Uang Rp 1,4 Juta
• Ratusan Warga Kampung Trangkil Baru Gunungpati Semarang Terancam Kehilangan Tempat Tinggal
• Faisal Basri Sebut Omnibus Law UU Cipta Kerja Salah Resep, Luhut: Pusing Dengerin Dia Ngomong