Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ada Kasus Pesepeda Meninggal Mendadak di Semarang, Ini Tips dari Dokter Yeffry Agar Tetap Aman Gowes

Bersepeda atau gowes kini semakin menjadi tren di masa pandemi Covid-19 hingga masa new normal ini.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Seorang pesepeda meninggal dunia di Jalan Brigjen Katamso, Kota Semarang, Minggu (25/10/2020) pagi. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bersepeda atau gowes kini semakin menjadi tren di masa pandemi Covid-19 hingga masa new normal ini.

Hal itu karena banyak masyarakat yang semakin sadar tentang maanfaat salah satu jenis olahraga tersebutm

Meski demikian, seseorang tetap tidak boleh sembarangan dalam bersepeda.

Baca juga: Ssttttt, Kalau Nanti Ada yang Nyari Sandal, Mas Jangan Ngomong, Kata PSK Bertato di Jalur Pantura

Baca juga: Benarkah Natasha Wilona Pacaran Sama Pebulutangkis Kevin Sanjaya Minions? Ini Jawaban Wilo

Baca juga: Senyum Genit Eva Kembang Pantura, Setiap Malam Diantri 20 Pelanggan, Ini Katanya Soal Tarif

Baca juga: Inilah Sosok Kompol Imam Ziadi Polisi Diduga Kurir Sabu Seberat 16 Kilogram Bikin Murka Kapolda

Selain untuk menghindari bahaya kecelakaan, beberapa kasus seseorang yang meninggal mendadak saat bersepeda juga perlu diwaspadai.

Terlebih jika memiliki faktor resiko atau riwayat penyakit berkaitan, tentu harus ada hal khusus yang harus dijalankan.

Lantas bagaimana tips agar tetap aman bersepeda?

Seorang dokter di SMC RS Telogorejo Semarang yang merupakan spesialis penyakit dalam, dr Yeffry Sp PD menerangkan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar tetap aman bersepeda.

Tips tersebut meliputi:

1. Cek Kondisi Kesehatan

Menurut dr Yeffry, mengidentifikasi kondisi kesehatan pribadi adalah hal utama yang perlu dilakukan sebelum melakukan olahraga bersepeda.

Dengan melakukan cek kesehatan terlebih dahulu, seseorang dapat mengetahui keamanannya ketika akan melakukan aktivitas tersebut.

Hal itu pula kata dia, untuk menghindari adanya faktor resiko yang dapat memicu penyakit jantung.

"Jadi jangan dianggap remeh, karena kita tidak tahu.

Apabila seseorang itu sehat, tidak masalah.

Akan tetapi kalau ada gangguan kesehatan sebelumnya, harus periksa terlebih dahulu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved