Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Temanggung

Ripto Sebut Masih Ada 2.875 Anak Usia Produktif Belajar di Temanggung Tak Bersekolah

Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo menyebutkan, sampai saat ini masih ada 2.875 anak usia produktif belajar tak tercatat

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Ilustrasi para siswa belajar di sekolah. 

TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo menyebutkan, sampai saat ini masih ada 2.875 anak usia produktif belajar tak tercatat sebagai siswa sekolah.

Jumlah tersebut dilihat dari data terpadu yang dihimpun pada 2016 lalu.

Ripto memprediksi setelah pandemi Covid-19, dimungkinkan jumlah tersebut akan bertambah seiring menurunnya perekonomian masyarakat yang terjadi.

Baca juga: Fakta Baru Video Panas Mirip Gisel: Penyebarnya Diduga Masih di Bawah Umur

Baca juga: Banjir Air Mata Pasca Pernikahan di Sragen, Sekeluarga Meninggal karena Covid Diawali Mempelai Wanta

Baca juga: Baru Uji Bagian Tubuh Ini Dalam Video Syur Mirip Gisel, Pakar Telematika: Sudah Cukup Membuktikan

Baca juga: Kalah di Pilpres, Trump Minta Pendukungnya Kumpulkan Uang Untuk Melunasi Utang Kampanye

Kata Ripto, berdasarkan data kemiskinan terpadu, anak usia sekolah yang masuk dalam keluarga kurang mampu mencapai 11.000.

Jumlah itu juga diprediksi bertambah seiring pandemi Covid-19 melanda.

Guna meningkatkan taraf pendidikan bagi masyarakat Temanggung dalam beberapa tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Temanggung bakal serius menangani anak usia sekolah tidak sekolah diawali dengan rencana aksi daerah dalam perencanaan pembangunan daerah setempat.

Kata Ripto, kegiatan rencana aksi daerah dimaksudkan untuk menyusun program secara komprehensif dalam rangka penanganan anak usia sekolah tidak sekolah.

Seperti contoh, inisiasi gagasan iuran dari para guru penerima sertifikasi untuk membantu anak-anak yang saat ini terkendala biaya sehingga tidak sekolah.

"Mungkin secara pribadi atau mandiri guru-guru ini sudah peduli. Tetapi kalau ini dibuatkan sebuah program kemudian ini dikelola oleh kawan-kawan guru sendiri, dikelola dengan transparan akan luar biasa angkanya dalam rangka mendukung pembiayaan," terangnya, Kamis (12/11/2020).

Pihaknya juga bakal mengajak komponen-komponen pendukung yang bergerak di bidang pendidikan agar bisa memberikan ide-ide kreatif lainnya untuk dunia pendidikan. 

Ripto berharap, dengan adanya sinergitaa Pemkab Temanggung bersama para tenaga pendidik hingga masyarakat pada umumnya, dapat menangani problem anak-anak yang tidak bisa sekolah karena terkendala biaya.

"Semoga nanti setelah forum ini akan terwujud program secara komprehensif menanganani pendidikan. Khususnya  menangani anak usia sekolah yang tidak sekolah," harapnya. (Sam)

Baca juga: Kriteria Terbaru Karyawan yang Tak Lagi Dapat Subsidi Gaji Tahap 2, Ini Kata Kemnaker Soal Penundaan

Baca juga: Adakah LGBT Jadi PNS di Jawa Tengah, Begini Jawab BKD

Baca juga: Relawan Bantu Semprot Disinfektan di Kawasan Lebdosari Semarang Usai Warga Serumah Positif Corona

Baca juga: 3 Kali Curi Kabel Milik Telkom, Heri Cs Jual ke Brebes Untung Rp 120 Juta

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved