Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Polri Ungkap Sejumlah Pondok Pesantren Diduga Berafiliasi pada Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan sejumlah pondok pesantren diduga kuat telah berafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Islami

Editor: m nur huda
Ilustrasi teroris 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Karo Penmas Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan sejumlah pondok pesantren diduga kuat telah berafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah.

Menurut Rusdi, pondok pesantren itu diduga kuat menjadi salah satu penyalur santri yang akan menjadi generasi muda JI.

Pondok pesantren yang masih menjadi pengawasan tim Densus 88.

"Jadi pondok pesantren yang berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah tentunya dikatakan densus 88 bahwa memetakan ini semua dengan kegiatan-kegiatan intelijen. Senantiasa melakukan pengawasan beberapa pondok pesantren yang diduga kuat berafiliasi dengan JI," kata Rusdi kepada wartawan, Kamis (31/12/2020).

Ia mengatakan pihaknya juga bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan pengawasan terhadap pondok pesantren tersebut.

Baca juga: Jerman Pastikan Masih Berlakukan Lockdown hingga Januari 2021 Mendatang

Baca juga: Ajak Pria Mojok Ke Semak-semak, Ternyata Perempuan Ini Komplotan Begal

Baca juga: Perawat di AS Dinyatakan Positif Covid-19 Setelah Disuntik Vaksin Pfizer, Begini Penjelasan Ahli

Baca juga: Bupati Jember Faida Didemo Wabup & Sekda hingga ASN Bawahannya, DPRD: Wajar

Namun, dia enggan membeberkan lebih lanjut ihwal rincian pondok pesantren yang dicurigai berafiliasi dengan jamaah Islamiyah.

"Jadi ditanyakan apakah pondok pesantren itu di Jawa atau di luar Jawa, kenyataannya memang ada di Jawa dan juga di luar Jawa seperti itu. Yang pasti rekan-rekan densus 88 telah memetakan pondok pesantren-pondok pesantren yang diduga berafiliasi dengan JI," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) diduga telah menggelar operasi perekrutan generasi muda sejak 2011 lalu. Total ada 7 angkatan yang berhasil bergabung ke organisasi terlarang tersebut.

"Bahwa perekrutan generasi muda JI sudah sejak tahun 2011 kemudian ada 7 angkatan dengan total 96 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12/2020).

Ia menyatakan organisasi JI memang sengaja mengincar santri sejumlah pondok pesantren yang berprestasi dengan peringkat prestasi minimal 10 besar. Namun juga, ada santri yang dilihat dari mentalnya.

"Dia punya jaringan pondok pesantren JI yang diambil 10 besar itu. Kemudian direkrut tidak semua 10 besar ya. Tetapi ada yang dipilih dilihat bagaimana dia mentalnya, bagaimana posturnya dan bagaimana dia ideologinya," ungkapnya.

Dijelaskan Argo, mayoritas generasi muda JI yang direkrut telah diberangkatkan ke Suriah untuk melakukan pelatihan militer bersama organisasi teroris Jabhah Nushrah yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

"Dari 96 orang ini kemudian yang berangkat ke Suriah ada 66 orang. Dan tentunya kenapa 66 orang kenapa gak 96 orang ke Suriah? Karena ada beberapa yang udah kita lakukan penangkapan sehingga jumlahnya berkurang yang berangkat ke Suriah," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polri Sebut Sejumlah Pondok Pesantren Diduga Berafiliasi Dengan Teroris Jamaah Islamiyah

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved