Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Donald Trump Akhirnya Minta Pendukung Pulang Setelah Demo Ricuh

Pada akhirnya, demo AS berlangsung rusuh, di mana massa yang mencoba masuk Capitol bentrok dengan pasukan keamanan.

Kompas.com/Istimewa
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampil di hadapan pendukungnya di Washington DC pada 6 Januari 2021.(AP PHOTO/Jacquelyn Martin) 

TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON DC - Demonstrasi di Amerika Serikat (AS) berlangsung ricuh.

Presiden Donald Trump akhirnya meminta massa pendukungnya pulang.

Namun dalam video yang dipublikasikan, si presiden memberi pesan acak antara meminta pendukungnya tertib dan di sisi lain menyerang rivalnya, Joe Biden.

Baca juga: Ini Tempat Usaha Springbed Palsu di Tegal, Bikin Heboh Warga Pekalongan, Modus Cuci Gudang

Baca juga: PNS Guru SD Demak Mengaku Tak Netral Pilkada, Terbukti Mengacungkan 2 Jari

Baca juga: Gadis Semarang Pingsan Seusai Dijambret 2 Pria Saat Menikmati Senja, Modus Pelaku Tanya Arah Jalan

Baca juga: Beda Sikap dengan Terawan, Menkes Budi Gunadi Berani Temui dan Jawab Pertanyaan Najwa Shihab

Sebelumnya, presiden 74 tahun itu berkicau tidak meminta massa untuk meninggalkan Gedung Capitol, tempat parlemen berkantor.

Pada Rabu (6/1/2020), Kongres AS memang menggelar sesi gabungan untuk mengonfirmasi sertifikat kemenangan Biden.

Dalam serangkaian pidato sebelumnya, Trump meminta pendukung MAGA (Make America Great Again) untuk berdemo, dan dia akan mendukung mereka.

Pada akhirnya, demo AS berlangsung rusuh, di mana massa yang mencoba masuk Capitol bentrok dengan pasukan keamanan.

Terdapat kabar bahwa ada seorang perempuan yang tewas ditembak di dada, dengan pemerintah Washington DC menetapkan jam malam.

Merespons kekisruhan itu, si presiden kembali menyiram bensin dengan menyatakan kerusuhan tentu terjadi karena Pilpres AS dicurangi.

"Inilah yang terjadi jika kemenangan suci ini direnggut dari patriot yang sudah diperlakukan buruk sejak lama," kata dia.

"Pulanglah dengan damai dan penuh cinta. Ingatlah hari ini. Selamanya!" lanjut presiden dari Partai Republik tersebut dikutip Daily Mail.

 
Twitter kemudian memberi tanda bahwa twit sang presiden dianggap memberikan pernyataan yang salah, sebelum menghapus keseluruhannya.

Kemudian dalam video seperti diunggah CNN di YouTube, dia kembali mengulangi ucapannya bahwa dia memahami rasa sakit para pendukungnya.

Dia mengeklaim, kembali tanpa disertai bukti, dia sudah memenangkan Pilpres AS dengan gap yang begitu besar dari Biden.

Trump melanjutkan pesan itu dengan meminta pendukungnya pulang, dan menyerukan mereka untuk mematuhi ketertiban.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved