Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Setelah Muncul Lonjakan Kasus Covid-19, China Bangun Rumah Sakit 1.500 Kamar dalam 5 Hari

China memutuskan membangun lebih banyak rumah sakit darurat. Sebuah rumah sakit selesai dibangun hanya dalam 5 hari.

Kompas.com/Istimewa
Dalam foto udara yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, para pekerja membangun fasilitas karantina terpusat yang besar di Shijiazhuang di Provinsi Hebei, China, Kamis (14/1/2021). (YANG SHIYAO/XINHUA via AP PHOTO) 

TRIBUNJATENG.COM - Setelah mengalami lonjakan kasus Covid-19,  China memutuskan membangun lebih banyak rumah sakit darurat.

Sebuah rumah sakit selesai dibangun hanya dalam 5 hari.

Diberitakan AP News, Sabtu (16/1/2021), China telah menyelesaikan rumah sakit dengan 1.500 kamar bagi pasien Covid-19 untuk mengatasi lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir. 

Baca juga: Ribuan Es Krim Terkontaminasi Virus Corona, Ini Mereknya

Baca juga: Isi Voice Note Terakhir Syekh Ali Jaber, Dibuka Asisten Iskandar: Ya Allah, Covid Itu Benar Ada

Baca juga: Fakta Baru 50 Pasien Sembuh Corona di Semarang Kembali Terinfeksi Covid-19, Ini Penjelasan Hakam

Baca juga: Ini Penyebab Terbunuhnya Janda Muda Yuliana di Hotel, Pelanggan Tak Puas Dilayani Terlalu Cepat

Rumah sakit cepat itu dibangun di kota Nangong, provinsi Hebei.

6 rumah sakit

Rumah sakit itu adalah satu dari 6 rumah sakit dengan total 6.500 kamar yang sedang dibangun di Nangong. 

Sebanyak 645 orang dirawat di Nangong dan ibu kota provinsi Hebei, Shijiazhuang, menurut kantor berita Xinhua.

Sebuah rumah sakit dengan 3.000 kamar sedang dibangun di Shijiazhuang.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, infeksi terbaru menyebar dengan sangat cepat.

Komisi Kesehatan Nasional menyalahkan kasus terbaru pada orang atau barang yang datang dari luar negeri.

Mereka menyalahkan "manajemen abnormal" dan "perlindungan pekerja yang tidak memadai" yang terlibat dalam impor tetapi tidak memberikan rincian.

“Semuanya didatangkan dari luar negeri. Itu disebabkan oleh petugas yang masuk atau barang impor rantai dingin yang terkontaminasi,” kata pernyataan Komite itu.

Pemerintah China menduga hal itu dan menguatkannya dengan penelitian penemuan virus pada makanan impor.

Meski begitu para ilmuwan asing skeptis.

 
Kasus melonjak

Pada Sabtu (16/1/2021), pemerintah kota Beijing mengatakan para pelancong yang tiba di ibu kota China dari luar negeri akan diminta untuk menjalani "pemantauan medis" tambahan selama seminggu setelah karantina 14 hari tetapi tidak memberikan rincian.

Secara nasional, Komisi Kesehatan melaporkan 130 kasus baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam hingga tengah malam Jumat (15/1/2021). Dikatakan 90 kasus diantaranya berada di Hebei.

Pada Sabtu juga, pemerintah Hebei melaporkan 32 kasus tambahan sejak tengah malam, menurut kantor berita Shanghai The Paper.

Di Shijiazhuang, pihak berwenang telah menyelesaikan pembangunan 1.000 kamar rumah sakit yang direncanakan. Menurut kantor berita Xinhua semua fasilitas akan selesai dalam waktu seminggu.

Program serupa pembangunan rumah sakit cepat diluncurkan oleh Partai Komunis yang berkuasa pada awal wabah tahun lalu di Wuhan.

10 juta tes Covid-19

Lebih dari 10 juta orang di Shijiazhuang menjalani tes Covid-19 pada Jumat malam, menurut wakil walikota, Meng Xianghong. Dikatakan 247 kasus yang ditularkan secara lokal ditemukan.

Sebelumnya China juga pernah membangun rumah sakit dengan cepat. Seperti dikutip dari BBC, 31 Januari 2020, sebuah rumah sakit di Beijing dibangun dalam 7 hari pada 2003

Seorang senior fellow di global health at the Council on Foreign Relations, Yanzhong Huang, mengatakan China dapat membangun rumah sakit dengan cepat karena menggunakan pendekatan mobilisasi dari atas ke bawah.

Mereka dapat mengatasi birokrasi dan kendala keuangan serta memobilisasi semua sumber daya.

Huang mengatakan bahwa para insinyur didatangkan dari seluruh negeri untuk menyelesaikan konstruksi tepat waktu.

"Pekerjaan teknik adalah keahlian China.

Mereka memiliki catatan dalam membangun gedung pencakar langit dengan cepat.

Ini sangat sulit dibayangkan oleh orang Barat.

Itu bisa dilakukan," tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Bangun RS 1.500 Kamar dalam 5 Hari Setelah Muncul Lonjakan Kasus Covid-19"

Baca juga: Antam Dihukum Bayar 1,1 Ton Emas ke Warga Surabaya, Begini Kronologinya

Baca juga: Detik-detik Air Laut Naik dan Masuk Mall di Manado

Baca juga: Inilah Top 13 Indonesian Idol 2021 yang Tampil di Babak Spekta 2 Malam Ini

Baca juga: Kerusuhan di Belanda Menentang Kebijkan Lockdown, Sekira Seratus Orang Ditangkap

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved