Berita Kudus
Natural Resto di Kudus Viral karena Tawarkan Konsep Angkringan di Tengah Sawah
Sebidang lahan di areal persawahan di Kudus disulap menjadi restoran yang menakjubkan hingga viral di media sosial.
Penulis: raka f pujangga | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebidang lahan di areal persawahan di Kudus disulap menjadi restoran yang menakjubkan hingga viral di media sosial.
Pemilik restoran Natural itu menggandeng kelompok tani dan membuat konsep tempat makan yang bisa menyatukan pengunjung dengan alam.
Restoran yang buka perdana tanggal18 Januari 2021 itu sangat cocok untuk dinikmati bersama kerabat dan keluarga dekat.
• Pengalaman Ngeri Kang Pipit Selama 3 Tahun di Penjara, Sekamar 70 Orang, Baju Diganti yang Butut
• Hujan Deras Seharian, Begini Kondisi Bendung Simongan Semarang
• Mayat Captain Afwan Berhasil Diidentifikasi, Sosok Ini Menjadi Petunjuk
• Teddy Tiba-tiba Tolak Warisan, Kirim Pesan ke Sule dan Rizky Febian
Lokasinya yang berada di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus itu cukup mudah ditempuh karena hanya berjarak 20 menit dari pusat kota.
Humas Natural Resto, Lucky menceritakan, ide awalnya pembuatan tempat tersebut untuk menyediakan lokasi yang instagramable.
Sehingga dia mengambil konsep restoran yang berada di atas lahan persawahan.
Sedikitnya terdapat 10 gazebo yang disediakan untuk pengunjung.
"Kami memang sengaja membuat konsep yang beda, unik, dan instagramable.
Tapi kami juga menggandeng kelompok tani untuk mewujudkannya," ujar dia.
Adapun luas areal sawah yang bisa digunakan untuk pengembangan Natural Resto tersebut mencapai tiga hektare.
Namun pihaknya mengaku belum memanfaatkan secara maksimal karena menyesuaikan kondisi pandemi saat ini.
"Kapasitas yang ada sekarang bisa sampai 1.500 orang," jelas dia.
Beragam menu makanan dan minuman di sana bisa diperoleh dengan harga mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 35 ribu per porsinya.
Menu yang paling favorit Manggora Scream (mango, rice, cream and chesse) yang dijual hanya Rp 10 ribu.
"Konsep awalnya kami ini memang angkringan, jadi harganya harus murah.
Jadi makanan harga Rp 1.000 juga ada," jelas dia.
Kendati demikian, banyak yang salah paham menganggap Natural Resto itu adalah tempat wisata.
Pasalnya setiap pengunjung yang masuk, sudah dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang.
Menurut Lucky, biaya itu dipakai untuk menjaga kebersihan areal persawahan yang berada di bawah restoran tersebut.
"Memang ada tiket masuknya tapi itu untuk biaya kebersihan.
Karena biaya kebersihannya cukup tinggi karena lokasinya di sawah," ujarnya.
Biarpun harus membayar tiket masuk, pengunjung juga bisa menikmati suguhan musik akustik dari pukul 06.00 hingga 19.00 WIB selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Kami buka sampai pukul 7 malam, sesuai instruksi selama masa PPKM ini," jelas dia.
Sementara itu, pengunjung Natural Resto, Hidayatul Mualifah (24), datang ke lokasi itu karena menyukai foto-foto di instagram.
"Penasaran samaa foto-fotonya di instagram kelihatan bagus. Makanya saya sama teman ke sini," ujar dia.
Setelah mengunjungi tempat itu, Daya sapaannya, mengaku puas karena sesuai dengan ekspektasinya.
Keindahan Natural Resto yang viral di media sosial sesuai dengan kenyataannya di lapangan.
"Sesuai ternyata sama di fotonya, tempatnya bagus.
Harga makanannya juga nggak mahal," ujar dia. (raf)
• Geledah Toko Kelontong di Kebakkramat Karanganyar, Polisi Temukan Sabu dan Obat Terlarang
• Nikmatnya Ayam Bakar Mak Gogok Blora, Kuliner Legendaris Berawal dari Warisan Resep dan Centong Kayu
• Ivan Gunawan ke Vicky Prasetyo: Kalau Gak Punya Duit Jangan Kawinin Anak Orang
• Mati Lampu Saat Live, Zaskia Adya Mecca Minta Maaf Kecewakan Klien