Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Keluarga Pencopet di Surabaya, Berbagi Peran Ayah Ibu dan Anak Hingga Kompak Ditangkap Polisi

Kekompakan keluarga di Surabaya ini tidak perlu dicontoh dan pastinya tidak akan membuat keluarga lain iri.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Kisah Keluarga Pencopet di Surabaya (Dokumentasi Humas Polrestabes Surabaya) 

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Kekompakan keluarga di Surabaya ini tidak perlu dicontoh dan pastinya tidak akan membuat keluarga lain iri.

Pasalnya Ayah, Ibu, dan Anak yang tinggal di Darmo Permai Surabaya ini kompak bekerjasama menjadi pencopet.

Karena kekompakannya, kini ketiganya berstatus tersangka karena sama-sama ditangkap polisi.

Ketiganya terbukti bekerjasama secara sistematis melakikan aksi pencopetan di berbagai tempat.

Hasil Babak Pertama Inter Milan vs Juventus, Cristiano Ronaldo Ngamuk Balas Kritikan Dengan Gol

Hasil Liga Inggris Arsenal vs Wolverhampton, Dapat Dua Kartu Merah Meriam London Jadi Meriam Lontong

Sidang Perdana Gugatan Cerai Rachel Vennya Digelar, Apa Alasan Sang Selebgram Pisah Dari Niko?

Link Live Streaming Inter Milan vs Juventus di Semi Final Copa Italia, Rabu 3 Februari Pukul 02.45

Mereka adalah sang ayah RDA (50), sang ibu AY (41) serta anak mereka yang bernama ORT (27).

"Mereka semua ditetapkan sebagai tersangka," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana.

Ibu, ayah dan anak yang tinggal di Jalan Darmo Permai tersebut ditangkap di Surabaya pada Minggu (24/1/2021). 

Satu keluarga itu dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian.

Mereka pun terancam hukuman sembilan tahun penjara.

Polisi mengatakan, keluarga ini merupakan komplotan copet yang kerap beraksi di sekitaran pusat perbelanjaan di Surabaya Utara.

Dalam melaksanakan aksinya mereka saling berbagi peran.

Sang ayah berperan mengawasi situasi.

Kemudian disusul sang ibu yang bertugas mengalihkan perhatian korbannya.

Ia juga mengajak satu eksekutor yang berperan mengambil barang korban.

"Eksekutor copet adalah orang lain yang masih teman sang ibu," kata Arief.

Sedangkan sang anak memiliki tugas melemparkan dompet pada penadah.

Pencurian terakhir yang mereka lakukan ialah di Pasar Pagi Tugu Pahlawan pada 24 Januari 2021. 

Korban bernama Ervi Ananda Ayu menyadari ponselnya raib dicopet.

Ia pun kemudian melapor ke polisi.

Aston Inn Pandanaran Semarang Hadirkan Garlic Butter Chicken, Pora: Menambah Imunitas dan Stamina

Tersangka Penyelundupan Pupuk Bersubsidi di Blora Belum Bertambah

Adanya Penerapan PPKM, Andi Sebut Pelaku Usaha Harus Dapat Adaptif dan Responsif

Penyelundupan Narkoba di Lapas Semarang, Satu dari 4 Kasus Menonjol yang Diungkap Ditresnarkoba

"Dari laporan itu kami bergerak menangkap kawanan copet yang dimaksud," tutur dia.

Ternyata aksi keluarga itu memang dilakukan berulang-ulang kali.

Polisi juga menangkap seorang warga yang berperan sebagai penadah barang curian.

"Termasuk menangkap penadah yang menyimpan barang bukti hasil aksi copet kawanan tersebut," kata Arief. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved