Berita Jawa Tengah
Kabar Terbaru Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ini Tanggapan Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut pelaksanaan "Gerakan Jateng di Rumah Saja" hari pertama pada Sabtu (6/2) berjalan bagus.
"Sejak PPKM sebenarnya sudah terasa. Dari 260-an pasien, kini hanya tinggal 90-an saja. Artinya aturan itu membuktikan bahwa mengurangi aktifitas di luar rumah bisa mencegah penularan Covid-19," ujarnya.
Apabila dibandingkan dengan himbauan dua hari di rumah saja, Susi lebih memilih melanjutkan program PPKM. Sebab, ia menilai kebijakan tersebut lebih efektif mengurangi penularan virus Covid-19.
"Segala kebijakan yang ditentukan oleh kepala daerah tentu sudah dipikirkan secara baik-baik. Efektif atau tidaknya saya lebih merasakan efektif yang PPKM," tegasnya. Susi menilai warga Kota Semarang sudah semakin tertib dalam menjalankan protokol kesehatan. Sebab, sudah banyak masyarakat yang mulai percaya dengan Covid-19.
"Sudah banyak yang mulai sadar. Sudah banyak yang mau swab. Tapi tren keterjangkitan Covid-19 sudah mulai turun. Karena masyarakat sudah mulai takut dengan virus ini," pungkasnya.
Pasar Sepi
Pantauan Tribunjateng.com di beberapa pasar tradisional sepi. Sebut saja di Pasar Pucanggading, Pasar Pedurungan, Pasar Mranggen, dan lainnya. Lapak dan kios sebagian besar tutup.
"Siapa juga mau datang mas, hujan lebat begini. Lagian pemerintah kan melarang bepergian. Jadi ini meskipun Sabtu dan Minggu mereka tak berani belanja ke pasar. Kami tutup saja lebih cepat, sepi," kata Nana pedagang di Pasar Pedurungan.
Terpisah, Ratmi pedagang di Pasar Pucanggading Batursari mengaku kondisi pasar becek sehingga pembeli tak mau datang. Warga yang biasanya belanja pada hari Sabtu dan Minggu batal ke pasar karena mereka mengira pasar tutup.
"Mereka kan mengira pasar tutup karena ada himbauan pemerintah. Jadi pembeli tak mau datang ke sini," terang Ratmi.
Demikian juga seorang pedagang sayur keliling kampung, sebut saja Abdul. Dia biasa bawa banyak dagangan dan bermacam-macam sayuran di gerobak motornya. Namun pada hari Sabtu hanya bawa sedikit dagangan dan harga mahal.
"Di pasar tak ada orang jualan Bu. Ini masih lumayan dapet barang. Pada tutup. Takut kena razia. Nggak ada dagangan," kata Abdul. Entah kenapa hari itu harga tempe dan tahu jadi naik dua kali lipat. (tim)
• Jadwal Samsat Online Keliling Semarang Senin 8 Februari 2021, Buka di Tiga Lokasi
• PPKM Mikro Mulai Berlaku 9 Februari, Diberlakukan hingga Level RT, Ini Aturan Lengkapnya
• Jateng di Rumah Saja, Dua Pasar Induk di Sragen Sepi Pengunjung, Omzet Turun 50 Persen
• Satpol PP Semarang Sementara Tutup Toko Grosir Saat Gerakan Jateng di Rumah Saja