Vaksinasi
195 Orang di Semarang Positif Covid-19 Setelah Mendapat Suntikan Vaksin Corona, Mayoritas Nakes
35 orang penerima vaksin kedua di Kota Semarang terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara itu jumlah angka positif dari mereka.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - 35 orang penerima vaksin kedua di Kota Semarang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara itu jumlah angka positif dari mereka yang baru menerima vaksin pertama lebih banyak, yakin 160 orang.
Data tersebut disampaikan Dinkes Kota Semarang, agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.
Baca juga: Jateng Ubah Kebijakan Vaksinasi Soal Usia, Ganjar: Kalau Saya Vaksin Hari Ini, Saya Termasuk Lansia
Baca juga: Mudik Diperbolehkan, Ganjar Minta Sopir Diprioritaskan Dapat Vaksinasi Covid-19
Baca juga: MUI Keluarkan Fatwa, Vaksinasi Covid19 saat Ramadan Tak Batalkan Puasa
Baca juga: Perempuan Tunanetra Semarang Disuruh Pegang Alat Vital: Lapor Polisi Tak Ada yang Percaya
Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan vaksinasi pertama bagi tenaga kesehatan sebanyak 94.213 orang.
Dari jumlah sebanyak itu, ada 160 orang atau 0,17 persennya diketahui terpapar Covid-19 usai beberapa hari divaksin pertama.
Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi kedua bagi lansia dan pelayanan publik hingga saat ini sudah dilakukan terhadap 37.942 orang.
Namun, belum ada 28 hari usai menerima suntikan kedua, diketahui ada 35 orang atau 0,88 persennya terkonfirmasi positif Covid-19.
Dengan demikian, Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat total 195 orang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah vaksinasi Covid-19.
"Mereka ada teman-teman dari nakes, lansia, pemerintah, BUMN."
"Sebagian besar memang dari nakes karena berisiko tinggi."
"Hanya ada empat orang yang bergejala," jelas Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam kepada wartawan, Rabu (17/3/2021).
Hakam mengungkapkan, empat orang yang bergejala tersebut telah menjalani karantina terpusat dan rumah sakit.
"Empat orang yang ada gejala itu ada dua orang isolasi di Rumah Dinas Wali Kota dan dua orang isolasi di rumah sakit tapi tidak sampai masuk ICU," katanya.
Dia mengimbau, kepada masyarakat agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksin.
Sebab, vaksinasi bukan untuk mencegah kemungkinan penularan virus corona.
"Paling tidak jika terkena (Covid-19) tidak mengalami keluhan atau meskipun ada keluhan namun ringan sehingga bisa mencegah angka kematian," ungkapnya.
Jateng Ubah Kebijakan Vaksin
Sementara itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengubah kriteria sasaran vaksinasi pada tahap kedua ini.
Seperti diketahui, pada tahap ini petugas pelayan publik dan lanjut usia (lansia) menjadi prioritas vaksinasi.
Kriteria sasaran yang dimaksud yakni terkait usia pelayan publik dan lansia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan, setelah pihaknya melakukan rapat dengan Wakil Menteri Kesehatan pada Senin (15/3/2021) kemarin, diminta agar ada percepatan proses vaksinasi.
Satu upayanya yakni percepatan pemberian vaksin untuk petugas pelayan publik yang masuk dalam lansia.
"Saat ini yang menjadi prioritas pelayan publik yang termasuk lansia atau 50 tahun ke atas. Itu turun, tidak lagi 60 tahun ke atas. Ini sebagai upaya percepatan," kata Ganjar, Rabu (17/3/2021).
Sementara, untuk yang non-pelayan publik usia lansia tetap 60 tahun ke atas.
"Artinya, kalau saya divaksin hari ini, saya termasuk dalam kategori lansia," ucapnya.
Menurutnya, ada tren positif penurunan kasus aktif di Jateng. Ada penurunan sekitar 3,66 persen dari total kasus yang ada.
Pada laman corona.jatengprov.go.id yang dinukil pada Rabu, terdapat 5.846 kasus aktif. Perhari ini ada tambahan 546 kasus.
Berdasarkan data, di Jawa Tengah ada 5,3 juta orang yang akan divaksin pada tahap kedua ini. Jumlah tersebut termasuk diperuntukan warga lanjut usia (lansia) yang berjumlah 3,2 juta orang.
Ia mempersilakan warga lansia untuk mendaftar vaksinasi. Ganjar menuturkan pendataan lansia lebih mudah.
Meskipun demikian, ia meminta semua harus bersabar untuk mendapatkan vaksin. Lantaran stok vaksin terbatas dari pemerintah pusat.
Baca juga: Agustina Berharap Ada Dosis Vaksinasi Covid-19 untuk Anak-anak
Baca juga: BREAKING NEWS: MUI Keluarkan Fatwa Vaksinasi Corona di Bulan Ramadhan Tak Batalkan Puasa
Baca juga: Pemerintah RI Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca karena Ada Kasus Pembekuan Darah
Baca juga: Update Terbaru Pro Kontra Pengembangan Vaksin Nusantara di Semarang
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan total ada 3,2 juta lansia yang ditargetkan menerima vaksin. Jumlah ini separuh lebih dari target penerima vaksinasi tahap kedua ini yang berjumlah 5,3 juta.
"Tapi sekali lagi, karena vaksin yang ada baru sebagian kecil, jadi tidak bisa bareng semuanya. Saat ini saja, jumlah vaksin yang kami terima hanya sekitar 10 persen dari total target sasaran itu. Maka kami minta masyarakat bersabar," kata Yuli.
Yuli menjelaskan vaksinasi tahap ketiga dilakukan sekitar Juni. Nantinya, pada Juli akan dikirim ke daerah-daerah dengan jumlah cukup banyak yang diprioritaskan untuk lansia 50 tahun ke atas. (*)
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul 195 Orang di Semarang Terpapar Covid-19 Usai Divaksin, 4 Orang Bergejala