Berita Internasional
Hanya Jemaah yang Sudah Divaksin Covid-19 Diizinkan Umrah ke Mekkah
Hanya orang yang sudah divaksin Covid-19 yang akan diizinkan melakukan umrah sepanjang tahun dari awal Ramadhan.
TRIBUNJATENG.COM, RIYADH - Hanya orang yang sudah divaksin Covid-19 yang akan diizinkan melakukan umrah sepanjang tahun dari awal Ramadan.
Hal itu disampaikan oleh otoritas Arab Saudi, Senin (5/4/2021).
Dalam pernyataannya Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menerangkan tiga kategori orang akan dianggap telah divaksin.
Baca juga: Kakek HW Terlalu Bersemangat di Ranjang Bersama PSK, Mendadak Kejang dan Meninggal
Baca juga: Berita Duka, Wawan dan Rusilo Camat dan Sekcam Meninggal Seusai Divaksin Corona: Positif Covid-19
Baca juga: Sule Cuek Bebek Datang ke Pernikahan Atta Aurel Padahal Tak Undang Ashanty & Anang di Pernikahannya
Baca juga: Sejarah Botol Hygeia Hanya Ada Satu di Pasar Klitikan Kota Lama Semarang
Pertama, mereka yang telah menerima dua dosis vaksin.
Kedua, mereka yang diberikan dosis tunggal setidaknya 14 hari sebelumnya.
Terakhir adalah orang-orang yang telah pulih dari infeksi Covid-19.
Hanya orang-orang itu yang berhak mendapatkan izin umrah, serta menghadiri shalat di Masjidil Haram di kota suci Mekkah.
Kebijakan tersebut secara efektif akan meningkatkan kapasitas operasional Masjidil Haram selama Ramadan, bulan suci puasa bagi umat Islam.
Kondisi itu juga berlaku untuk masuk ke Masjid Nabawi di kota suci Madinah.
Kementerian Saudi menegaskan kebijakan ini berlaku sebagai syarat umrah 2021 pada Ramadhan, akhir bulan ini. Tetapi tidak jelas berapa lama itu akan berlangsung.
Juga tidak jelas apakah kebijakan, yang muncul di tengah meningkatnya infeksi virus corona di negara kerajaan itu, akan diperpanjang hingga haji tahunan akhir tahun ini.
Arab Saudi telah melaporkan lebih dari 393.000 infeksi virus corona dan 6.700 kematian akibat Covid-19.
Kementerian Kesehatan Kerajaan Saudi menyatakan telah memberikan lebih dari lima juta dosis vaksin virus corona, di negara dengan populasi lebih dari 34 juta.
Perampingan jumlah Haji
Pengumuman itu muncul setelah Raja Salman mengganti Menteri Haji bulan lalu. Tepatnya kurang dari setahun setelah kerajaan menjadi tuan rumah haji dengan jumlah jemaah terkecil dalam sejarah modern, akibat pandemi.