Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Forum Guru

FORUM GURU : Melestarikan Budaya Daerah Melalui Tembang Dolanan

BUDAYA merupakan cara hidup yang berkembang serta dimiliki oleh sekelompok orang serta diwariskan secara turun temurun.

TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Siswa SD di Karanganyar saat berbaris di halaman sekolahan sebelum mewabahnya Virus Corona 

Tembang dolanan merupakan suatu hal yang menarik karena sesuai dengan perkembangan jiwa anak yang masih suka bermain, di dalam lagu juga mengandung ajaran-ajaran atau nilai-nilai moral budi pekerti.

Riyadi (2016) menyebutkan sifat lagu dolanan anak-anak yaitu bersifat didaktis dan social. Didaktis berarti lagu dolanan itu mengandung unsur pendidikan, baik yang disampaikan secara tersirat maupun tersurat, dengan berbagai perumpamaan atau analogi.

Ditambah lagi dengan adanya salah satu keahlian orang Jawa yaitu membuat berbagai ajaran dengan berbagai perumpamaan.

Sosial berarti lagu dolanan memiliki potensi untuk menjalin hubungan social anak dan menumbuhkan sifat-sifat social. Contoh tembang dolanan, sinten nunggang sepur, kupu kuwi, menthok-menthok, padhang bulan, jamuran dan lain-lain.

Adapun tembang dolanan yang diajarkan di kelas II dalam pelajaran Basa Jawa di buku Remen Basa Jawi karangan Tim Pena Guru Pasianon 4 (Disiplin) dengan KD 3.4 Memahami tembang dolanan bertema disiplin dan KD 4.4.

Menceritakan isi tembang dolanan bertema disiplin secara lisan dan tulis. Piwulang1 dolanan tembang yang diajarkan Paman Tani dan Witing Klapa. Piwulang 2 Luru-luru Widara, Gambang Suling, dan Sinten Nunggang Sepur. Piwulang 3 Witing Klapa, dan Kupu Kuwi, Piwulang 4 Menthok-menthok dan Padhang Bulan, Piwulang 5 Padhang Bulan, Witing Klapa, dan Bocah Kesed.

Pada Pasinaon 5 (Bekerja Sama) dengan KD 3.1 Memahami tembang dolanan bertema bekerja sama dan KD 4.1 Menceritakan kembali isi tembang dolanan bertema kerja sama dalam ragam ngoko.

Adapun tembang dolanan yang diajarkan pada piwulang 1 Sayuk-sayuk dan Lesung Jumengglung. Piwulang 2 Sapa Munggah Gunung. Piwulang 3 Lebar Nyambut Gawe.

Piwulang 4 Gugur Gunung dan Piwulang 5 Bakul Dhawet, Sepuran, dan Jaranan. Cukup banyak tembang dolanan yang di ajarkan di kelas dua pada pelajaran Basa Jawa dan guru mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kepada siswa baik dengan cara rekaman suara maupun tautan dalam youtube.

Dengan demikian siswa akan mengenal dan mencintai tembang dolanan, selain itu siswa juga
mengetahui ajaran nilai-nilai moral dan budi pekerti yang tersirat maupun tersurat dalam tembang dolanan. Tembang dolanan merupakan salah satu materi yang ada dalam pelajaran

Basa Jawa. Guru harus mengajarkan tembang dolanan kepada siswa. Dengan diajarkannya tembang dolanan, maka siswa akan menjadi akrab dan dekat dengan tembang dolanan sehingga menjadikan siswa menyukai dan mencintai tembang dolanan itu sendiri.

Hal ini dikarenakan tembang dolanan dinyanyikan dengan bermain dan sesuai perkembangan jiwa anak yang suka bermain. Selain itu ada ajaran moral budi pekerti. Melekatnya tembang dolanan pada diri siswa menjadikan budaya daerah tetap lestari. (*)

Baca juga: Hotline Semarang : Kenapa Beberapa Penutup Gorong-gorong di Jalan Sumbing Belum Dipasang

Baca juga: BERITA LENGKAP : BBM Premium Rencananya Dihapus di 2022

Baca juga: Siang Malam Bupati Kudus HM Hartopo Berupaya Keras untuk Mengendalikan Kasus Covid-19

Baca juga: Video Satgas Covid-19 Kudus Merguru ke Ganjar, Minta Solusi Terbaik

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved