Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Perjuangan Penjaga Pintu Air Simongan Semarang Tak Tidur Awasi Sungai, Repot saat Banyak Sampah

Kamis (3/6/2021) dini hari, Danang Wahyu Putranto masih siaga di Bendungan Simongan, Kota Semarang. 

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf

Penulis : Budi Susanto

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kamis (3/6/2021) dini hari, Danang Wahyu Putranto masih siaga di Bendungan Simongan, Kota Semarang

Laporan wilayah Semarang atas, dan Ungaran diguyur hujan pada Rabu (2/6) malam, serta imbauan BMKG mengenai cuaca buruk, membuatnya semakin waspada. 

Kewaspadaannya lantaran ditakutkan meluapnya Sungai Kaligarang, karena wilayah atas dilanda hujan di beberapa titik.

Baca juga: Penyebar Video Viral Bupati Alor Marahi Staf Kemensos Akan Dilaporkan ke Polisi

Baca juga: Update Corona Wonosobo Hari Ini Kamis 3 Juni 2021: 5,796 Positif Covid, Jateng 204.170

Baca juga: Mengintip Perbandingan Gaji Aguero di Barcelona dan di Manchester City, Turun Lebih dari 70 Persen

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 9 Halaman 121 124 125 126 127 128 131 Sumber Energi Alternatif

Pria asal Mranggen Demak itu, selalu mengawasi elevasi dan debit air Sungai Kaligarang.

Indikator muka air yang tertempel di sisi timur bendungan yang memiliki warna merah, kuning, biru dan hijau jadi sorotannya. 

Danang merupakan satu dari tiga operator pintu air di Bendungan Simongan Kota Semarang.

Di saat warga Semarang terlelap, ia justru siaga terutama saat wilayah sekitar Gunung Ungaran turun hujan. 

Bahkan Danang selalu membuat laporan mengenai elevasi dan debit air di sungai tersebut setiap jam. 

Dalam menjalankan tugas, dinginnya angin malam dan sepinya bantaran Sungai Kaligarang seolah menjadi teman bagi Danang. 

Bukan hanya satu atau dua jam ia mengawasi dan melaporkan kondisi ketinggian dan debit air Sungai Kaligarang. 

Tak jarang ia siaga  dari dini hari hingga pagi, untuk menjaga pintu air dan melaporkan kondisi sungai. 

Meski tugas yang diembannya berat, namun Danang tak mengeluh dan tetap semangat menjalankannya. 

"Capek pasti, tapi tetap saya jalani karena tugas. Intinya tetap semangat menjalaninya," jelasnya. 

Sembari mengecek elevasi air Sungai Kaligarang, ia berujar, laporan dan pengawasan debit air sangat penting. 

"Yang saya cek itu ketinggian dan debit air dan akan dicatat perjam. Bagi saya ketepan laporan sangat penting, apa lagi saat wilayah atas hujan, jangan sampai terlambat memberi laporan. Karena sungai bisa menjadi sumber bencana banjir," ucapnya. 

Danang juga mengatakan beberapa waktu lalu, ketinggian air di Sungai Kaligarang sempat berstatus bahaya. 

"Beberapa waktu lalu elevasinya sempat di angka 180 sentimeter. Padahal ketinggian tersebut merupakan batas maksimal yang akan berpotensi banjir," terangnya. 

Ia menuturkan, untuk ketinggian air normal di angka 20 sampai 30 sentimeter. 

"Kalau tidak ada hujan saya juga tenang, karena status sungai aman. Tapi jika hujan ya harus siaga setiap saat untuk melapor," kata Danang. 

Diceritakannya, saat musim kemarau ia bersama operator pintu air Bendungan Simongan selalu prihatin.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Kamis 3 Juni 2021, Virgo Ketahui Batas

Baca juga: Delapan Daerah di Jateng Alami Lonjakan Covid-19 Signifikan, Kasatgas Covid-19 Minta Laporan Ganjar

Baca juga: Pengunjung Telaga Sarangan Berkelahi dengan Pemilik Restoran gara-gara Pesan Sate Keliling

"Kalau musim hujan siaga karena takut banjir, kalau musim kemarau banyak sampah menyangkut di pintu air. Prihatin saya dengan kondisi sungai karena dipenuhi sampah," imbuhnya. 

Pria yang sudah menjadi penjaga pintu air selama lima tahun itu menambahkan, harusnya masyarakat juga ikut menjaga sungai. 

"Sungai bisa jadi sumber bencana kalau tidak dijaga, haraoan kami masyarakat juga ikut menjaganya jangan membuang sampah ke sungai dalam bentuk apapun," tambahnya.  (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved