Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Kamar Isolasi Covid-19 di RSUD Kendal Penuh, Petugas Tambah 37 Tempat Tidur di 2 Rumah Sakit

Meningkatnya pasien Covid-19 yang harus menjalani perawatan di Kabupaten Kendal berdampak pada ketersediaan ruang isolasi di sejumlah rumah sakit.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Bangunan RSUD dr Soewondo Kendal tampak dari depan, Minggu (13/6/2021). 

Penulis: Saiful Masum

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Meningkatnya pasien Covid-19 yang harus menjalani perawatan di Kabupaten Kendal berdampak pada ketersediaan ruang isolasi di sejumlah rumah sakit.

Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewondo Kendal, ruang isolasi khusus pasien Covid-19 penuh sejak, Sabtu (12/6/2021) kemarin.

Sebanyak 47 tempat tidur dikabarkan terisi semua oleh pasien terpapar Covid-19 yang membutuhkan penanganan tim medis.

Kabar tersebut dibenarkan Plt. Direktur RSUD Kendal, Budi Mulyono.

Menurutnya, sejumlah ruang isolasi pasien Covid-19 yang disediakan terpakai semua setelah terjadi peningkatan kasus dari beberapa tempat.

Baca juga: Varian Baru di Kudus, HM Hartopo: Usia Muda dan Tanpa Komorbid Tetap Harus Waspada

Baca juga: Tingkatkan Soft Skill Mahasiswa, BEM Psikologi USM Gelar LDK

Baca juga: Menko Airlangga: Dukungan Pemerintah dalam Pengembangan Ekonomi Syariah dengan  Halal Value Chain

Apalagi, banyak warga yang tertular mengalami sesak nafas dan gangguan pernafasan lainnya.

Sehingga membutuhkan penanganan tenaga kesehatan di rumah sakit.

"Iya (ruang isolasi Covid-19 RSUD) sudah penuh semua, kasusnya meningkat," terang Budi Mulyono, Minggu (13/6/2021).

Menurutnya, beberapa pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD Kendal berasal dari perumahan di Desa Sarirejo Kaliwungu, Desa Karangsari Kecamatan Kota Kendal, dan sejumlah wilayah lainnya.

Bahkan, beberapa orang dirujuk ke rumah sakit luar daerah agar mendapatkan perawatan di ruang isolasi khusu pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus nantinya, dilakukan penambahan 37 kamar isolasi di dua rumah sakit.

Masing-masing 7 kamar di RSUD Kendal, dan 30 kamar di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal.

Ferinando menjelaskan, keterisian kamar isolasi Covid-19 di rumah sakit karena jumlah pasien yang harus menjalani perawatan mengalami kenaikan.

Baca juga: Apa Itu Kolaps? Kenali Isyarat Tubuh Ini untuk Menghindari Kolaps Saat Berolahraga

Baca juga: MUI Imbau Umat Muslim Indonesia Hormati Putusan Saudi Batasi Kuota Haji 2021

Baca juga: Reforma Agraria, Peluang Petani Gurem Tambah Lahan Garapan.

Penambahan kamar isolasi dilakukan dalam rangka antisipatif manakala terjadi lonjakan kasus yang mengharuskan pasien membutuhkan penanganan medis di rumah sakit.

"Jadi total ada penambahan 37 ruang isolasi. Ini disebabkan karena yang dirawat mengalami kenaikan. Tidak hanya yang sudah terpapar Covid-19 saja, namun banyak juga yang suspec atau sakit lainnya, juga meningkat," terang Ferinando.

Selain itu, Dinas Kesehatan tengah berkordinasi dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Kendal untuk membuka kembali Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC).

Dengan itu, RSDC bakal difungsikan kembali sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 yang bergejala ringan.

"RSDC kita siapkan, kita akan rapatkan besok Senin, (14/6/2021) karena perlu mempersiapkan tenaga kesehatannya, dan lain-lain. Karena selama ini RSDC difungsikan sebagai tempat karantina, nanti kita kembali fungsikan seperti dulu," tuturnya.

Sementara itu, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal terus mengalami tren kenaikan.

Data terakhir dari Dinas Kesehatan, jumlah orang yang terpapar Covid-19 bertambah 64 orang dalam sehari menjadi 553 kasus.

Kata Ferinando, penyumbang terbanyak adalah Kecamatan Kota Kendal 196 kasus.

Sebanyak 95 kasus di antaranya ditemukan di Kelurahan Karangsari dari klaster takziah.

"Untuk klaster terakhir yang ditemukan di Karangsari, mayoritas menjalani isolasi mandiri. Ada 3 orang kemarin dirawat di rumah sakit, satu orang sudah kembali pulang. Di sini (Karangsari) tracing sudah selesai. Untuk perkembangan lapas, kasus sudah turun setelah kita lakukan tes swab evaluasi 219 orang hasilnya negatif," terangnya.

Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki mengatakan, diaktifkannya kembali RSDC sebagai rumah sakit darurat diharapkan dapat menampung pasien Covid-19 yang bergejala ringan.

Sehingga, ketersediaan kamar isolasi di rumah sakit akan lenggang untuk pasien Covid-19 bergejala berat.

Baca juga: Kerjasama dengan Perguruan Tinggi, Kendal akan menjadi laboratorium pusat inovasi di Jawa Tengah

Baca juga: Kekayaan Nikita Mirzani Sudah Capai Rp 1,3 Triliun, Raffi Ahmad Masih di Bawahnya

Baca juga: Apa Itu Kolaps? Kenali Isyarat Tubuh Ini untuk Menghindari Kolaps Saat Berolahraga

Katanya, pihak pemerintah akan terus berupaya agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan dengan maksimal.

Seperti contoh, meningkatkan sosialisasi dan operasi protokol kesehatan.

"RSDC ini akan disiapkan untuk isolasi pasien supaya kasus Covid-19 tidak semakin menyebar. Juga agar tidak terjadi penumpukan pasien Covid-19 di rumah sakit," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved