Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Wisata Guci Ditutup, Pelaku Usaha Protes Tuntut Pemerintah Beri Bantuan Rp 100 Ribu per Hari

Pelaku usaha menuntut bantuan dana Rp 100 ribu per hari selama dua minggu penutupan objek wisata Guci. Penutupan tersebut berimbas pada usahanya.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: moh anhar

Penulis: Desta Leila Kartika

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Bertepatan dengan penutupan sementara wisata selama dua minggu, berlangsung audiensi dengan pedagang, pengelola wisata, dan pengelola penginapan di area Objek Wisata Guci. Berlokasi di Aula Kantor UPTD Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (13/6/2021).

Pada audiensi yang dilakukan secara terbatas ini, membahas beberapa hal mulai dari kegiatan apa saja yang dilakukan selama wisata ditutup, dan harapan apa yang ingin disampaikan oleh para pedagang maupun pengelola penginapan.

Juru Bicara Paguyuban Pedagang dan Pengelola penginapan di Wisata Guci, Wisnu Hutama menyampaikan beberapa hal penting yang nantinya akan disampaikan langsung kepada Bupati Tegal Umi Azizah ataupun yang mewakili.

Sesuai Surat Edaran Bupati No 443.5/B.848 tahun 2021, tempat yang menimbulkan keramaian, salah satunya sektor wisata ditutup sementara.

Baca juga: Kecelakaan Horor di Jalur Pantura, Truk Trailer Nabrak Cucian Mobil, Orang-orang Langsung Berlarian

Baca juga: Video Truk Trailer Tabrak Tempat Cuci Mobil di Pantura, Ertiga dan Jazz Apes

Baca juga: BREAKING NEWS: Truk Trailer Tabrak Tempat Cuci Mobil di Pantura Kendal, 1 Mobil Ertiga Rusak

Baca juga: Truk Trailer Tabrak Tempat Cuci Mobil di Pantura Kendal, Ini Pengakuan Sopirnya: Saya Juga Kaget!

Menurut Wisnu, selain wisata tempat lain seperti pasar, mall, juga menimbulkan keramaian, tapi tidak dilakukan penutupan, ia mempertanyakan kenapa demikian dan kenapa hanya wisata saja yang ditutup, utamanya Guci.

"Pemerintah memberikan anjuran ditutup, ya kami manut ditutup, tapi kan namanya sampai 14 hari tidak ada pemasukan. Kami harap ada bentuk kepedulian dari Pemkab. Maka kami meminta bantuan dana Rp 100 ribu per hari selama dua minggu penutupan wisata per Kartu Keluarga (KK). Sedangkan jumlah pedagang, karyawan penginapan, dan pemilik penginapan di area Guci sekitar 5.000 orang," jelas Wisnu, pada Tribunjateng.com.

Wisnu menegaskan, ia dan rekan-rekan pedagang maupun pemilik penginapan di area Guci ingin Pemerintah jangan hanya menutup saja, tapi juga memberikan bentuk kepedulian kepada masyarakat yang terdampak.

Adapun surat yang berisi meminta bantuan biaya hidup Rp 100 ribu per hari selama wisata ditutup, menurut Wisnu, Senin (14/6/2021) besok mulai diberikan kepada Bupati dan instansi terkait lainnya.

Setelahnya menunggu panggilan dari Bupati apakah bisa direalisasikan atau tidak.

Misal kemungkinan terburuk tidak bisa diwujudkan, maka Wisnu berencana akan melanjutkan aduan ke tingkat Provinsi Jateng.

"Jelas kami terdampak, selama 14 hari ditutup, kami mau makan apa, tidak ada pemasukan. Sehingga kami harap ada titik terang nantinya," ujarnya.

Ditemui terpisah, Ketua PHRI Kabupaten Tegal Elizabeth Ratih Dewi mengungkapkan, pihaknya menampung semua aspirasi yang disampaikan oleh paguyuban dan mendukung termasuk mendampingi saat nanti menghadap Bupati.

Karena menurut Elizabeth, paguyuban homestay, pedagang di area wisata dengan PHRI Kabupaten Tegal tidak bisa dipisahkan.

Sehingga ketika ingin menghadap siapapun, entah Bupati atau lainnya, selagi kegiatan positif dari PHRI pasti akan mendampingi.

Baca juga: Bila Pajak Jadi Dipungut, Ekonom Undip Nugroho SBM: Hanya Menambah Kekacauan di Perekonomian

Baca juga: Soal PPN Sembako, Ganjar Pranowo: Kebangetan Jika Kebijakan Tersebut Diterapkan

Baca juga: Polemik Rencana PPN Sembako, Sosiolog: Perbedaan Strata Sosial di Masyarakat akan Sangat Tinggi

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved