Berita Regional
Sebelum Kabur, Pembunuh Petani Itu Sempat Bilang Korban Dikejar Setan Mau Mati
Tiba-tiba sekira pukul 02.30 WIB, rekan korban mendengar suara orang minta tolong dari pondok tempat korban beristirahat.
TRIBUNJATENG.COM - Di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, seorang pria berinisial SK (33) nekat membunuh seorang petani berinisial AR (24) di kebun jagung.
AR merupakan petani asal Desa Dua Sepakat, Kecamataan Ranto Baik.
SK nekat menghabisi nyawa AR lantaran ketahuan saat hendak mencuri handphone.
Baca juga: Di Bandung, 196 Makam Dibongkar karena Ternyata Jenazah Tak Terpapar Covid-19
Baca juga: Dicky Sedih Meski Dapat Ganti Rugi Rp 1 Miliar dari Proyek Jalan Tol Solo-Yogya
Baca juga: Inilah Sosok MYS Pembunuh Wanita Driver Taksi Online, Tertangkap Berkat Aplikasi Zenly
Baca juga: Kekayaan Nikita Mirzani Sudah Capai Rp 1,3 Triliun, Raffi Ahmad Masih di Bawahnya
Peristiwa itu terjadi di perkebunan jagung di Desa Kuta Batu Baru, Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara, Rabu (9/6/2021).
Pelaku telah ditangkap Tim Gabungan Satreskrim Polres Aceh Tenggara dan Opsnal Sat Intelkam Polres Aceh Tenggara (Agara), Kamis (10/6/2021).

Kronologi pembunuhan
Melansir dari Serambinews.com, Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono didampingi Kasat Reskrim AKP Suparwanto mengatakan, peristiwa itu berawal saat korban bersama rekannya sebanyak tiga orang pergi untuk menjaga kebun, Rabu sekira pukul 24.15 WIB.
Mereka sempat singgal di sebuah warung kopi untuk bermain internet.
Sekira pukul 24.30 WIB, korban pamit untuk pergi duluan ke pondok.
Setelah istirahat di pondok kebun, korban melihat sosok orang berjalan ke arah pondok dengan ciri-ciri rambut panjang.
Korban kemudian menghubungi rekannya, Sunandar melalui handphone dan menanyakan siapa orang yang berdiri di pondok jagung tersebut.
Sunandar saat itu menjawab kemungkinan orang tersebut adalah orang kampung.
Tiba-tiba sekira pukul 02.30 WIB, rekan korban mendengar suara orang minta tolong dari pondok tempat korban beristirahat.
Seketika, rekan korban langsung berlari ke pondok tersebut.
Saat sampai di depan pintu, korban menjumpai seseorang yang tidak dikenal.