Berita Semarang
Kampung Kebo Semarang Mulai Meredup, Tak Ada Generasi Penerus dan Kesulitan Pakan
Patung anak bermain suling di atas kerbau menjadi penanda kejayaan Kampung Kebo.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
Setiap orang memiliki satu rumah yang akan diisi kerbau peliharaan mereka.
Menurut Rohyani, kondisi kampung kebo sudah berbeda jauh.
Pertama dilihat dari jumlah kandang dan peternak sangat jauh berkurang.
Kandang kerbau kini tinggal 22 kandang, jumlah peternak 16 orang dengan jumlah kerbau 30 ekor.
"Banyak peternak yang sudah capek karena tua, ada yang meninggal dunia tanpa generasi penerus.
Apalagi anak sekarang maunya jual saja tanpa mau merawat," katanya.
Kedua, lanjutnya, peternak di kandang tersebut juga wajib hewan kerbau tak boleh hewan lain.
Kini hewan apapun bisa dirawat oleh peternak.
Tak heran sekarang di kampung kebo juga ada sapi, ayam, bebek, dan itik.
"Sekarang mau ternak hewan selain kerbau bisa. Dulu dilarang," ujarnya.
Sementara peternak lain, Tukimah (60) menjelaskan, peternak saat ini juga semakin kesulitan untuk mendapatkan pakan.
Banyak lahan persawahan dialihfungsikan menjadi kawasan perumahan.
Selain itu, kawasan hutan karet mengalami hal serupa.
"Peternak makin sulit cari pakan.
Kalau ada sawah dan hutan bisa jadi sumber jerami dan rumput," terangnya.