Berita Klaten
Ambulans Tak Kunjung Datang, Ibu Hamil Positif Covid-19 di Klaten Lahiran di Halaman Rumah Bidan
Seorang ibu di Klaten melahirkan di halaman rumah bidan karena rumah sakit penuh dan ambulans tak kunjung datang.
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Seorang ibu di Klaten melahirkan di halaman rumah bidan karena rumah sakit penuh dan ambulans tak kunjung datang.
Ibu hamil positif Covid-19 warga Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah itu berinisial MR.
Bidan Desa Basin, Semi Ota Priyani mengatakan, peristiwa ibu melahirkan di halaman rumahnya itu terjadi pada Senin (12/7/2021).
Sebelumnya, Ota mengaku sudah meminta MR untuk melakukan persalinan di rumah sakit.
Baca juga: 167 Mahasiswa Universitas Andalas Dikeluarkan, Temuan BPK Jumlah Pelajar dan Setoran ke Negara Beda
Baca juga: Dokter Tirta Kritik Instagram Dinkes Banten Dipenuhi Foto Pejabat, Gubernur: Dokter Kerjanya Apa?
Baca juga: Pria Mabuk Miras Repotkan Pengantar Jenazah Covid-19, Tabrak Ambulans Karena Lawan Arus
Baca juga: Kakek Kakek Duel Karena Mobil Terhalang, yang Paling Tua Keluarkan Pistol
Sebab, kondisi yang bersangkutan saat itu beresiko tinggi karena memiliki komorbid diabetes militus dan hipertensi.
Namun, yang bersangkutan justru kembali mendatangi rumahnya karena sejumlah rumah sakit rujukan diketahui sedang penuh.
Mengetahui informasi itu, Ota lalu berinisiatif untuk berusaha menghubungi sejumlah rumah sakit lainnnya dan meminta bantuan ambulans desa untuk menjemput.
Tapi ketika sedang menunggu mobil ambulans, MR kemudian mendadak melahirkan di halaman rumahnya.
"Rumah sakit ternyata penuh. Terus menghubungi Pak Lurah minta ambulans tidak datang-datang."
"Akhirnya sambil menunggu ada ambulans, ibu itu lahiran di tempat saya tidak bisa dirujuk," kata Ota, Jumat (16/7/2021).
MR melahirkan secara normal.
Adapun kondisi kesehatan sang ibu dan bayinya diketahui sehat setelah persalinan.
Sehingga setelah dilakukan perawatan, saat ini yang bersangkutan sudah menjalani isolasi.
"Saya minta isolasi di balai desa karena rumahnya tidak kondusif untuk isoman," kata dia.
Sementara itu, Camat Kebonarum, Mudzakir saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Lima Hari Setelah Istrinya Meninggal dan Dimakamkan dengan Protokol Covid-19 Ayah Ustaz Solmed Wafat
Baca juga: Setelah Dikritik WHO, Pemerintah Indonesia Cabut Kebijakan Vaksin Berbayar
Baca juga: Berkonflik dengan Paskhas TNI AU, Warga Dogiyai Ngamuk, Bakar 32 Rumah Pendatang, Satu Orang Tewas