Berita Regional
Ada Warga Terdampak PPKM Tak Terdaftar Penerima Bantuan, Ridwan Kamil Bagi-bagi Sembako di Jalan
Pemberian bantuan terhadap warga terdampak PPKM terkendala beberapa hal. Salah satunya adalah soal data penerima.
Emil mengatakan, turun ke jalan merupakan cara untuk meredam kekecewaan warga yang sudah lelah dengan pandemi Covid-19.
Menurut Emil, kehadiran pemimpin daerah sangat dibutuhkan langsung oleh warga.
"Saya turun ke jalan karena psikologis warga sedang marah, melemah, pasrah, dan butuh support pemimpin. Sehingga dengan kehadiran pemimpin, secara langsung diharapkan menaikkan moral dan semangat pada saat sulit," paparnya.
Ia pun mengajak seluruh komunitas di Jabar untuk ikut membantu mendistribusikan sembako bagi warga yang tak tercatat dalam penerima bansos pemerintah.
"Karena dinamika di lapangan tidak mudah. Kita perlu kolaborasi, sehingga saya mengajak dalam tujuh hari ke depan komunitas yang mau berbagi."
"Kami ada logistik sembakonya, tapi kekurangan pasukan menyisir mereka yang tidak terdata secara formal," kata dia.
Bantuan tak sesuai Emil tak menampik bantuan yang diberikan tak sesuai dengan jumlah warga yang membutuhkan.
Program pembagian sembako itupun hasil kolaborasi dana Pemprov Jabar dan sumbangan dari dermawan.
"Tidak pernah ideal, tapi kita maksimalkan dari CSR, pertemanan."
"Contoh dari anggaran (Pemprov Jabar) yang tadinya buat obat 100 persen, kemudian pemerintah pusat juga bikin program obat gratis."
"Jadi setengahnya sudah saya putuskan akan disisihkan untuk bantuan sembako dan tunai kepada yang tidak terdaftar formal yang tadinya dari biaya obat," ujar Emil.
Baca juga: Manfaat Jahe untuk Mengatasi Batuk Berdahak, Bikin Tenggorokan Lega, Ini Caranya
Baca juga: Update Corona Wonosobo Hari Ini Kamis 22 Juli 2021: 11,544 Positif Covid, Jateng 333.481
Baca juga: 4 Hari Setelah Istri Meninggal Karena Covid-19, Anak Menyusul, Aktor Anwar Fuadi Berusaha Tegar
Baca juga: Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini dari BMKG Kamis 22 Juli 2021
Emil akan terus turun ke jalan membagikan sembako hingga perpanjangan PPKM Darurat usai.
Rencananya, dia akan menyisir wilayah Bekasi, Bogor, Cianjur, hingga akhir pekan nanti.
Sementara istrinya, melakukan hal serupa di titik berbeda.
"Nah, itulah keindahan punya istri yang hiperaktif. Jadi enggak mau bareng suami karena punya wilayah kebaikan sendiri yang cukup kompleks."
"Ya, melakukan hal sama intinya, tapi beda wilayah," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saya Turun ke Jalan karena Psikologis Warga Sedang Marah, Lemah, Pasrah, dan Butuh Pemimpin"