Penangkapan Teroris di Jateng
Sosok Terduga Teroris di Semarang yang Membuat Istri dan Warga Kaget, Ini Cerita Para Tetangga
"Yang saya tahu hanya itu, tadi istri dan anak-anak terduga masih tampak syok saat pengeledahan," ujarnya
"Rumah saya satu gang dengan Pak Djoko, tak pernah menjumpai orang asing di sekitar rumah tersebut. Orangnya juga ringan tangan suka membantu tetangga," terangnya.
Sementara itu, Djoko Soewarno ternyata masih tercatat sebagai warga Jalan Sadewa 7, RT 1 RW 4, Pendrikan Lor, Semarang Tengah, Kota Semarang.
Ketua RT 1 RW 4 Pendrikan Lor, Surahman menuturkan, warga atas nama Djoko Soewarno memang pernah menjadi warganya namun sudah tiga tahun lalu mengajukan surat pindah ke daerah Wonolopo Mijen.
"Pak Djoko itu asli Gajah, Gayamsari, tapi alamat lengkapnya ga tau. Istrinya yang asli sini. Jadi habis nikah ia pindah domisili di sini meski tinggalnya berpindah-pindah dengan kontrak rumah," jelasnya kepada Tribunjateng.com.
Ia menyebut, terakhir berkomunikasi dengan Djoko dua tahun lalu ketika meminta surat domisili untuk anaknya yang akan menerima bantuan sosial.
"Habis itu ga ketemu lagi dengan orang itu," katanya.
Menurutnya, Djoko dikenal sebagai sosok pendiam dan bekerja sebagai sales kacamata.
"Saya kenalnya gitu ga tau kalau pas di luar lingkungan sini," ujarnya.
Ia menambahkan, pagi tadi sekira pukul 09.00 juga sempat didatangi oleh anggota Polsek Semarang Tengah yang menanyakan alamat Djoko Soewarno.
"Anggota polisi tanya-tanya soal domisili Djoko, tak jawab setahu saya," imbuhnya.
Pesan yang tersebar di grup whatsapp yang diterima Tribunjateng.com, keterlibatan Djoko Soewarno di Kelompok Jamaah Islamiyah ( JI ) sebagai Kepala Sub Bidang Pelayanan Personil JI .
Dalam pesan tersebut juga merinci barang-barang yang diamankan dari rumah Djoko meliputi satu buah dompet warna coklat merek Levis, SIM C atas nama Djoko Soewarno, KTP, kartu ATM BRI, beberapa nota dan lainnya. (Iwn)