Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Forum Guru

Forum Guru: AKM 2021 Mengasah Kemampuan Numerasi Matematika

MELALUI Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019, pemerintah mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM).

Youtube
Ilustrasi 

oleh Kristin Yulianti, MPd

Guru Matematika SMA Negeri 3 Salatiga

MELALUI Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019, pemerintah mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM). Dalam asesmen ini termasuk juga Survei Karakter (SK). Kebijakan ini jelas mengundang tanya dari berbagai pihak, utamanya

pemerhati dan praktisi pendidikan. Mengapa harus AKM? Kenapa bukan asesmen yang lain?

Penyelenggaraan AKM dengan moda asesmen berbasis komputer diharapkan membuat peserta didik lebih senang karena sudah terbiasa dengan komputer.

Bagi peserta didik yang terbiasa menggunakan UN berbasis kertas pun merasa lebih nyaman karena tidak harus menghitamkan bulatan yang kecil. Pendistribuan soal juga menjadi lebih efisien. Selain itu, AKM juga disinyalir dapat mengurangi kebocoran soal yang selama ini terjadi dalam UN.

AKM diharapkan mampu menjadi pengukur kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi) yang merujuk survei internasional seperti PISA (Programme For International Student Assessment) dan TIMMS (The Trends in International Mathematics and Science Study).

Tahun 2021 ini AKM tidak mengukur kemampuan sains, melainkan kemampuan literasi dan numerasi. Karena itulah penilaian ini disebut sebagai asesmen kompetensi minimum karena hanya beberapa jenis dan jumlah kompetensi yang diukur.

Harapannya, setiap peserta didik mampu menguasai kompetensi yang mengacu ke survei internasional sehingga dalam kancah dunia posisi negara kita tidak lagi berada pada peringkat bawah.

Karena itu diperlukan perencanaan yang matang untuk melaksanakan AKM seperti bagaimana mempersipakan peserta didik dan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan AKM.

Jika sebelumnya UN hanya diberlakukan untuk mata pelajaran tertentu, ke depannya AKM berlaku untuk semua mata pelajaran. SK juga melibatkan semua warga sekolah. Karena itu diharapkan semua warga sekolah untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi AN tahun ini. Terutama guru dituntut mampu membantu peserta didik menghadapi AKM.

Positif thinking

Hal utama yang diperlukan guru adalah positif thinking menghadapi AKM. Dengan pemikiran positif akan mampu memberikan yang terbaik untuk peserta didiknya. Usaha yang perlu dipersiapkan oleh setiap guru mata pelajaran dalam menghadapi AKM di antaranya: menumbuhkan percaya diri pada peserta didik, melatih peserta didik untuk usaha keras dalam belajar, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berkembang, dan membudayakan literasi dengan baik.

Upaya lainnya adalah memberikan pendampingan yang baik terhadap peserta didik, memberikan latihan soal AKM, dan mempersiapkan mental peserta didik melalui training motivasi.

Sebagai guru matematika, kita diharapkan mampu mempersiapkan kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi). Solusi yang perlu disiapkan untuk mengasah kemampuan numerasi adalah: Pertama dengan pembiasaan belajar berhitung secara rutin dan penanaman konsep yang benar. Kedua diberikan soal yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari untuk belajar pemecahan masalah. Ketiga dengan diberikan latihan soal yang mengacu ke soal-soal AKM.

Solusi pembiasaan belajar berhitung secara rutin itu, diharapkan peserta didik semakin terampil dalam berhitung/komputasi. Penanaman konsep yang benar akan mampu menjadikan dasar peserta didik untuk berpikir kritis dan logis. Konsep yang benar dan mendasar mampu membuat peserta didik mengembangkan ilmunya dengan baik. Penguasaan konsep yang benar, peserta didik akan mampu menyelesaikan soal model apapun yang dihadapinya.

Pemberian soal kontekstual melatih peserta didik semakin terampil dalam kemampuan bernalar, mencerna permasalahan, dan menganalisa persoalan dengan baik. Kebiasaan itu membuat peserta didik mampu menentukan suatu tindakan yang tepat dari permasalahan yang dihadapi dan berani memutuskan penyelesaian masalah secara logis. Pola pikir peserta didik akan terus terasah.

September-Oktober

Dengan harapan, peserta didik mempunyai kemampuan menganalisis masalah dan keberanian menentukan keputusan. Demikian juga dalam kemampuan 4C yaitu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.

Kasus Covid 19 yang meningkat saat ini memunculkan kebijakan baru dari pemerintah untuk menunda pelaksanaan AKM tahun ini. Semula pelaksanaan AKM direncanakan pada bulan Maret – Mei 2021 akhirnya pelaksanaannya ditunda menjadi bulan September - Oktober 2021.

Dampak kebijakan itu memberikan keuntungan bagi peserta didik dan sekolah. Dengan ditundanya pelaksanaan AKM ini bisa memberikan kelonggaran dan kesempatan bagi sekolah dan peserta didik untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Sekolah bisa mempersiapkan sarana prasarana dengan lebih baik dan memperbaiki sarana yang belum optimal. Guru masih banyak kesempatan untuk mengembangkan diri dalam pembuatan soal AKM dan melatihkan soalnya ke peserta didik.

Bagi peserta didik dengan penundaan ini memberikan kesempatan untuk banyak berlatih soal-soal AKM baik dari guru ataupun dari media lainnya.

Semoga pelaksanaan AKM tahun 2021 ini akan memberikan warna baru dalam dunia pendidikan. Harapan pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan akan terwujud dan mengangkat keterpurukan pendidikan kita di mata dunia. (*)

Baca juga: Forum Guru : MPLS (masih) Virtual

Baca juga: Forum Guru Yohanes Eko Nugroho : Urgensi Kurikulum Herbal Darurat Covid-19

Baca juga: Forum Guru : Sekolah Riset dan Sekolah Berbasis Riset

Baca juga: FORUM GURU : Melestarikan Budaya Daerah Melalui Tembang Dolanan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved