Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Lelang Proyek RS di Kudus Diretas, Dilacak, Ternyata dari IP Komputer Milik Diskominfo Magelang

IP komputer Diskominfo Kabupaten Magelang diduga dipakai untuk melakukan peretasan lelang proyek Instalasi Bed

Penulis: raka f pujangga | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/RAKA F PUJANGGA
Manajemen RSUD dr Loekmono Hadi bersama Komisi D DPRD Kudus menggelar rapat kerja terkait peretasan lelang proyek Instalasi Bedah Sentral (IBS) di Kabupaten Kudus, Kamis (2/9/2021). 

Pasalnya, perencanaan pembangunan gedung IBS sudah dilaksanakan sejak tahun 2019 yang lalu.

"‎Kami menyusun DED (detail enginering design-red) sejak 2019 yang lalu, dan tidak menyangka 2020 dibatalkan karena pandemi. Ditambah lagi 2021 batal karena kejadian ini," ujarnya.

Padahal, pembangunan gedung IBS itu sangat penting untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Anggarannya juga terbilang cukup tinggi karena standar yang tinggi terhadap sterilisasinya.

"Jadi total IBS yang akan dibangun enam lantai ini membutuhkan anggaran hampir Rp 100 miliar. Bertahap anggaran Rp 29,9 miliar untuk dua lantai dulu," kata dia. 

Anggota Komisi D DPRD Kudus, Sayid Yunanta menyayangkan batalnya lelang proyek yang nilainya terbilang cukup besar menggunakan dana cukai.

"Batalnya proyek tersebut ‎merugikan pemenang lelang juga, dan bisa juga muncul gugatan dari sana," jelasnya.

Dia berharap, kejadian itu bisa menjadi pembelajaran sehingga ketika terjadi persoalan dalam lelang tidak harus dibatalkan.

Baca juga: Pemkab Semarang Gelontorkan 750 Paket Sembako Gotong Royong Covid ke Difabel

Baca juga: Dorong Percepatan Vaksinasi, OJK Bersama BNI Gelar Vaksinasi Bagi Pelaku Sektor Jasa Keuangan

Baca juga: Rekap Transfer Pemain La Liga Spanyol, Sayonara Messi, Barcelona dan Real Madrid Ngirit Duit

"Bayangkan apa jadinya kalau ada orang iseng semua lelang diretas, lalu semua dibatalkan. Bisa lumpuh nanti Kudus tidak ada pembangunan," tambahnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Agustinus David menjelaskan, sudah meminta klarifikasi terkait peretasan itu kepada sebanyak empat orang.

"Kami masih undang beberapa pihak untuk klarifikasi. Sejauh ini sudah empat orang," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved