Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Manfaatkan Potensi Alam, Jumlah Perajin Batu ‎di Desa Jurang Bertambah Selama Pandemi

Bertahan dari terjangan pandemi, perajin batu justru terus meningkat jumlahnya di Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.

Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
Raka F Pujangga
Pemilik usaha Selowaskito, Supriadi (40) ?tengah memproduksi cobek di Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Sabtu (18/9/2021). 

"Tetap turun, sampai 50 persen. Tapi masih bisa berjalan sampai sekarang. Karena permintaannya ada terus," ujarnya.

Jika sebelum pandemi bisa memproduksi sebanyak dua kol pikap dalam sebulan.‎ Selama pandemi berlangsung hanya bisa memproduksi satu kol pikap.

"‎Sebulan lumayan masih bisa dapat rata-rata Rp 10 juta itu laba kotor. Untuk beli bahan baku dan gaji dua pegawai," kata warga RT 4 RW 5 Desa Jurang.

‎Produksinya yang paling banyak permintaannya adalah cobek.‎ Dia membuat cobek dari variasi ukuran mulai dari diameter 25 cm sampai 45 cm.

"Satu orang kira-kira bisa membuat satu cobek dalam 30 menit. Produksinya berarti 15 sampai 20 buah per hari," ujar dia.

Supriadi juga menerima pesanan custom ‎cobek, dengan model dan ukiran nama di atasnya sesuai permintaan.

"‎Kami bisa custom sesuai pesanan pelanggan, mau yang ukurannya besar biasanya untuk warung makan itu bisa," ujar dia.

‎Harganya juga bervariasi, sesuai ukuran mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 450 ribu per buah untuk ukuran cobek besar.

Stoknya hampir selalu tidak‎ ada karena biasanya sudah diborong pedagang dari pasar tradisional.

"Pemesannya biasanya lokal Kudus saja. Tapi kadang ada juga pelanggan yang bawa sampai ke luar kota," ujar dia.

Selain cobek, dia juga menerima beragam pesanan dari bahan baku batu misalnya wastafel, batu nisan, pot dan lain sebagainya.

"Apapun permintaannya kami bisa memenuhi, harganya juga tergantung dari tingkat kesulitannya," ujar dia.

‎Pelanggannya, Sri Murni‎ menceritakan sudah menjadi langganan memesan cobek dari Selowaskito.

"Biasanya saya jual lagi, kalau ada pesanan juga saya ambilnya dari sini, kata dia.

Sri juga tak mengambil dalam jumlah sekaligus banyak‎, biasanya dia ke sana setiap dua hari sekali.

"Ke sini dua hari sekali, nanti saya jual lagi ke pasar sama kalau ada pesanan," ujarnya.
 (raf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved