Virus Corona
Angka Kematian penyakit Jantung Lebih Tinggi Ketimbang Covid, Dokter Spesialis Beberkan Penyebabnya
Menjaga kesehatan jantung pada masa pandemi Covid-19 sangat dianjurkan. Pembatasan aktivitas untuk pencegahan penularan covid
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Catur waskito Edy
"Makanan yang dianjurkan yakni asam lemak omega-3 dan omega-6, serat, antioksidan, potasium, dan fitosterol atau minyak nabati," kata dokter Fahmi.
3. Merokok
Merokok bisa mengakibatkan risiko empat kali lipat terkena penyakit jantung. 20 menit tidak merokok denyut jantung dan tekanan darah turun, 12 jam tidak merokok karbon monoksida dalam darah bergerak ke normal. Lalu, 2-12 pekan tidak merokok ada peningkatan fungsi paru-paru.
4. Obesitas
Pada era pandemi, angka obesitas meningkat 30 persen yang mengakibatkan tensi meningkat. Ini merupakan faktor risiko utama penyebab penyakit jantung.
Lingkar perut pria Indonesia idelanya 90 sentimer, lebih dari itu bisa dikatakan mengalami obesitas. Untuk wanita tidak lebih besar dari 80 sentimer.
5. Konsumsi minuman beralkohol
Angka penderita penyakit jantung karena minuman beralkohol di Indonesia cenderung minor. Alkohol mengakibatkan peningkatan kadar lemak darah, terjadi plak pada pembuluh darah, pasien gampang sesak napas.
"Ada pengalaman seorang pasien mengeluh sesak napas, dicek pembuluh darah bagus, tapi ternyata fungsi pompa jantungnya menurun. Ada kerusakan pada otot jantung karena efek alkohol. Jalan 10 meter sudah ngap-ngapan," ucapnya.
6. Kurang istirahat
Waktu tidur normal selama 7-8 jam. Pola tidur tidak teratur kurangnya tidur faktor pemicu kesehatan terutama jantung. Berdampak pada penekanan darah dan penurunan fungsi jantung.(mam)
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain PSIS Semarang Vs Madura United BRI Liga 1 2021, Imran Siapkan Rotasi Terbaik
Baca juga: Jumlah Manusia Silver Meningkat di Jalanan Semarang, Satpol PP Tak Tebang Pilih Saat Razia
Baca juga: Jalani Sidang TPP, Narapidana Lapas Semarang Deklarasi Anti Halinar
Baca juga: BERITA LENGKAP : 40 Persen Sekolah Sudah PTM, Pandemi Bikin Anak Stres dan Berakibat Learning Loss