Berita Semarang
Polisi Tuding Mahasiswa Lontarkan Kata Tak Pantas, Cornel Membantah: Kami Justru Diancam
Tujuh aktivis dan mahasiswa di Kota Semarang mengaku mendapatkan perlakuan represif oleh pihak kepolisian.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: moh anhar
"Iya tadi mereka meneriaki kami dengan kata tak pantas," terang kepada Tribunjateng.com, Kamis (30/9/2021) malam.
Ia mengaku, sebenarnya para mahasiswa sudah diimbau agar membubarkan aksi mereka.
Lantaran aksi harus membubarkan diri maksimal pukul 18.00 WIB.
Namun ketika itu mahasiswa masih melakukan orasi dan akan dilanjutkan dengan pangung bebas.
"Betul pukul 18.00 harus bubar.
Hal itu sesuai UU nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum," katanya.
Ia menyebut, pihak kepolisian sudah melakukan tindakan persuasif.
Yakni berusaha membubarkan aksi mahasiswa melalui pengeras suara.
Namun ketika melakukan aksi persuasif tersebut ada oknum mahasiswa melontarkan kata-kata tak pantas.
"Kami persuasif.
Kalo ga persuasif kami sudah bawa alat-alat.
Tapi kami hanya pakai pengeras suara," katanya.
Ia mengatakan, dalam pembubaran itu tak ada perkelahian.
Terkait ada mahasiswa yang diamankan, ia menyebut, hanya akan dilakukan pembinaan.
Baca juga: Cara Menyembelih Unggas Secara Syari dari Baznas Banyumas
Baca juga: Pelatih Legendaris Sartono Anwar Berulang Tahun ke-76, Dapat Kejutan dari Mantan Pemainnya di PSIS
Baca juga: Olivia Putri Nia Daniaty Akhirnya Buka Suara Soal Dugaan Penipuan Loloskan CPNS
"Iya hanya pembinaan," katanya.
Meski begitu, ia mengaku, tak sakit hati kepada mahasiswa.
"Ya meski dihina kami ga sakit hati. Itu sudah risiko sebagai pelayan masyarakat," bebernya. (*)