Berita Semarang
Pedagang Sayangkan Hasil Undian Lapak, Banyak Pedagang Pasar Lain Masuk Johar Utara Semarang
70 pedagang merasa terbuang dari Johar Utara. Semula, mereka memiliki lapak di Johar Utara. Namun kini area tersebut diisi pedagang pasar lain.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah pedagang Johar yang tidak mendapatkan lapak di Johar Utara mendatangi kantor Dinas Perdagangan Kota Semarang, Senin (11/10/2021).
Mereka beraudiensi dengan kepala dinas untuk menyampaikan keluh kesahnya.
Perwakilan pedagang, Andi menyampaikan, 70 pedagang konveksi merasa terbuang dari Johar Utara. Semula, 70 pedagang itu memiliki lapak di Johar Utara.
Namun, hasil pengundian dari Dinas Perdagangan, mereka mendapatkan lapak di Shopping Center Johar (SCJ).
Hingga saat ini, pedagang juga belum menerima informasi secara jelas kapan SCJ bisa ditempati dan bagaimana penempatannya.
Baca juga: Tim UHB Archery Raih Juara dalam Banyumas Open Archery Tournament 2021
Baca juga: Perilaku Yosef Berubah Sejak Mayat Tuti dan Amalia Ditemukan di Bagasi Mobil, Ini Penuturan Keluarga
Baca juga: Mendemonstrasikan Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan
"Kami dari Johar Utara terbuang ke SCJ, belum tahu letak dan tempatnya di mana. Kami cuma dapat notifikasi SCJ saja," jelas Andi.
Dia memahami, kapasitas Johar Utara yang sekarang memang berbeda dari sebelum terjadinya kebakaran.
Hanya saja, dia menyayangkan karena pedagang yang semula tidak memiliki lapak di Johar Utara justru bisa masuk.
Misal, sebutnya, pedagang Yaik Baru dan Pasar Murah (PM) bisa masuk Johar Utara.
Pedagang makanan dan bahan roti pun masuk.

Sedangkan, 70 pedagang konveksi yang sebelumnya menempati Johar Utara justru mendapatkan lapak di SCJ.
"Johar sekarang memang kurang kapasitasnya, cuma kok yang di luar Johar Utara, bisa masuk ke Johar Utara," ujarnya.
Pedagang yang merasa terlempar ini, sambung Andi, ingin kembali ke Johar Utara.
Apabila permintaan pedagang tidak dapat diakomodir, pihaknya belum dapat memastikan langkah selanjutnya.
Tentu, hal itu perlu didiskusikan bersama pedagang lainnya.
"Kalau tidak di ACC, kami nanti bahas bareng-bareng dengan teman-teman," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menerima aduan dari para pedagang, terutama Johar Utara.
Mereka mengadukan terkait hasil undian karena tidak kembali ke Johar Utara.
"Mereka rata-rata mempertanyakan kok kenapa malah sekarang terpindahkan ke Kanjengan, Selatan, SCJ dan sebagainya.
Mereka tetap ingin di Johar Utara," terang Fravarta
Menurutnya, Dinas Perdagangan telah berulang kali menyosialisasikan hal itu.
Dia menjelaskan, kapasitas Johar Utara yang semula dapat menampung 1.200 pedagang, kini hanya bisa dimasuki 419 pedagang baik kios dan los.
Dia meminta kondisi ini dimaklumi oleh para pedagang.
"Harus dimaklumi. Mau tidak mau harus keluar dari Johar Utara. Demikian juga Johar Tengah," ucapnya.
Terkait penataan di SCJ, Fravarta menerangkan, saat ini pedagang memang belum mendapat notifikasi lapak.
Dinas Perdagangan baru sekadar memberikan informasi mengenai blok di SCJ lantaran saat ini lapak belum siap ditempati.
Mereka diperkirakan bisa masuk pada April 2022. Dinas Penataan Ruang baru akan melakukan lelang pembuatan lapak kios, los, maupun dasaran terbuka.
"Desember ini mudah-mudahan bisa dilelang. Kemudian, Januari-April 2022 dibuatkan lapak, kios, los, dan dasaran terbuka. Ketika SCJ siap, teman-teman pedagang akan dapat notifikasi," paparnya.
Lebih lanjut, terkait keluhan pedagang tentang adanya pedagang dari pasar lain yang justru masuk Johar Utara, Fravarta menjelaskan, lapak yang didapatkan pedagang bergantung zonasi.
"Contoh, zonasi konveksi. Disitu (Johar Utara), ada dua kios yang besar. Setelah kami lihat pedagang Johar Utara tidak memenuhi syarat masuk kios itu kami ambilkan dari yang lain yang bisa memenuhi disitu," katanya. (*)