Liputan Khusus
Peternak Ayam Petelur Babak Belur, Harga Jagung Tak Kunjung Turun sedangkan Telur masih Murah
Sejumlah peternak ayam petelur di Jawa Tengah menjerit. Karena harga pakan ternak melejit sedangkan harga telur tak kunjung naik.
"Harga jagung memang begitu. Selalu naik turun. Tapi sudah satu minggu ini harganya naik terus. Ini gara-gara kemarin lahan petani jagung sempat gagal panen karena kebanjiran," kata Ani. Menurutnya, saat ini stok jagung di tingkat pedagang juga menipis. Ia pun sering menolak pembeli jagung dalam jumlah besar.
"Kalau pas banyak saya jual ke gudang. Tapi ini jagung lagi sulit dicari. Jadi saya jualnya ke orang sekitar sini saja. Tidak sampai ke luar kota. Saya juga ambil jagungnya cuma dari petani sekitar Karangawen," imbuhnya.
Walaupun harga jagung sedang melambung, namun Ani memprediksi jagung tetap akan terus dicari. Sehingga pihaknya hanya bisa mengikuti harga pasar yang berlaku.
Ia berharap harga jagung bisa kembali stabil di bawah Rp 5 ribu. Sebab dengan begitu, ia tidak perlu lagi kesulitan mencari stok jagung dari petani.
"Soalnya kalau pas benar-benar susah saya harus ambil dari Jawa Timur. Padahal harganya juga tidak beda jauh dengan sini," pungkasnya.
Terus merugi
Paryo, peternak asal Desa Winong Kecamatan Bawang, Banjarnegara, termasuk satu di antara yang masih berusaha mempertahankan usahanya.
Meski sebenarnya kondisi sangat berat. Ia merasa berat menutup biaya operasional tiap hari. Ini termasuk masa tersulit sepanjang ia menjalani usaha ternak ayam.
Anjloknya harga telur memang lazim terjadi pada musim-musim tertentu, namun tak separah kali ini. "Tahun lalu pernah, sampai harga Rp 17 ribu perkilogram. Tapi paling hanya sebulan," katanya, Sabtu (16/10).
Tahun ini kondisinya jauh lebih parah. Ia merasakan harga telur anjlok mulai Agustus 2021 lalu. Hingga memasuki minggu ketiga Oktober ini, belum ada tanda-tanda harga telur membaik. Ia pun tak mengetahui musabab anjloknya harga telur bertahan cukup lama.
Ia membandingkan, saat harga telur anjlok tahun lalu di kisaran Rp 17 ribu, harga konsentrat masih Rp 380 ribu perkarung. Harga jagung giling untuk campuran pakan juga maksimal di angka Rp 5.500 perkilogram.
Tapi saat ini harga telur anjlok malah pakan ternak makin tak terjangkau. Harga konsentrat mencapai Rp 430 ribu.
Harga jagung giling Rp 6.300 perkilogram. Minimal bisa balik modal, bila harga telur kisaran Rp 20 ribu perkilogram.
Ia melihat kebun-kebun jagung di sekitar desanya dibabat lebih dini sebelum jadwal panen tiba. Jagung muda yang dipanen berikut pohonnya itu ternyata untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi perah di luar kota. Dia berharap bulan ini harga telur kembali normal di atas Rp 20 ribu perkilogram. (afn/sam/aqy/mzk/din/jti-bersambung)
Baca juga: Kawanan Bajing Loncat yang Viral Beraksi Siang Bolong Diringkus Polisi
Baca juga: Bendara Merah Putih Tak Dikibarkan saat Indonesia Angkat Trofi Piala Thomas 2021, Ini Alasannya
Baca juga: Fokus : PON Pembuktian Papua
Baca juga: Indonesia Juara Piala Thomas 2021, Hendra Setiawan: Kami Menunggu 19 Tahun