Berita Regional
Polisi Berpangkat Komisaris Besar Disebut Sering Memeras Pemborong Proyek
Seorang istri pemborong asal Surabaya menuding seorang perwira menengah polisi sering memeras suaminya.
"Dia tidak bayar sampai Rp 6 miliar, ada yang 1 miliar lebih, waktu Covid itu. Jadi laporannya ada di kita, kita proses,” katanya.
Menurutnya, saat laporan masyarakat terhadap almarhum AY diproses, mereka tidak terima.
Padahal ada pengaduan dari massyarakat dan itu bukan dibuat-buat oleh polisi untuk mencari kesalahan almarhum.
“Tidak mau diproses oleh kita. Sehingga dia mengadukan kita macam-macam tadi. Jadi orang ini kan dia tidak mau diperkarakan, padahal ada laporan masyarakat, ini ada pengaduan masyarakat bukan kita mencari cari masalah orang lain, ada dua, bahkan banyak si AY ini, nah termasuk istrinya ini juga dilaporkan, kita proses,” ungkapnya.
Di tengah penanganan perkara, SH mengaku pihaknya mendapatkan informasi kalau AY meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 di Jakarta.
• DPRD Kota Tegal Setujui Raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan Jadi Perda
Baca juga: Puisi Jika Cinta Lahir dari Mata - Rabu Pagisyahbana
Baca juga: Puisi Jika Cinta Lahir dari Mata - Rabu Pagisyahbana
“Masalah nanti dia ngomong macam-macam ya silahkan dibuktikan. Tapi yang jelas mereka ini tersangka semua di kita.
Termasuk S ini juga tersangka. Tapi kita diadukan ke mana-mana, silahkan, tidak masalah, boleh-boleh saja,” kata dia.
Kombes SH mengaku pihaknya dilaporkan ke Mabes Polri oleh GT dan S, dua tersangka kasus dugaan penipuan tersebut.
“Tapi ingat kita harus taat hukum, kalau kamu lapor saya ke Mabes Polri, saya pun taat, dilaporkan gugatan praperadilan pun kita ikuti, tapi dia diadukan masyarakat, kita proses sidik di Polda, dia harus taat juga dong, jangan kemudian dia seolah-olah yang paling benar,” tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istri Seorang Pengusaha Sebut Suaminya Kerap Diperas Pejabat Polda Maluku"