OPINI
OPINI Edy Supratno : Peperangan Muria yang Terlupakan
Patung setengah badan Mayor Koesmanto yang ada di halaman kantor LVRI Kudus menjadi satu-satunya patung di kompleks perkantoran Mejobo, Kudus.
Setali tiga uang, Modirono Sarbu pun tidak banyak menuntut, baik di aspek popularitas maupun privilige. Keluarganya tetap menjadi orang biasa sepertimasyarakat desa pada umumnya, yaitu bertani dan berdagang. Mereka tidak meminta orang tuanya diberi embel-embel pahlawan meskipun sudah memberikanrumah sebagai kantor bagi pasukan yang menentukan nasib masyarakat sekitar Muria kala itu. Keluarganya juga tidak pernah mengusulkan nama Sarbu diabadikan sebagai nama gedung atau nama jalan. Ini adalah kerendahan hati dari pejuang-pejuang tempo dulu.
Begitu juga dengan Mayor Koesmanto. Patungnya diletakkan di area perkantoran yang orang umum jarang sekali melewatinya. Andaikan orang melihatnya pun tidak semua paham siapa dia. Ini semua karena kerendahan hati dari para pejuang yang tergabung dalam LVRI.
Ibarat sebuah produk, Muria pada masa peperangan sesungguhnya produk yang layak jual, tentunya dengan strategi baru. Misalnya kisah ini layak menjadi sumber sejarah dan sumber inspirasi dalam kemasan karya yang disesuaikan dengan zaman terkini. Dengan strategi baru ini gap antara generasi muda dan tua bisa dijembatanisekaligus bertujuan untuk menumbuhkan dan menyuburkan rasa nasionalisme.(*)
Baca juga: Hotline Jateng : Anak di Bawah 12 Tahun Tak Wajib Ada Kartu Vaksin
Baca juga: Hasil Liga Italia Hari Ini :Keberuntungan di Derby della Madonina, AC Milan vs AC Milan Bagi Poin
Baca juga: Disambar Petir, 2 Rumah Hangus Terbakar
Baca juga: Dipecat Manchester United, David Moyes Bawa West Ham Jadi Penakluk Liverpool dan Manchester City