Berita Pekalongan
Strategi Wali Kota Pekalongan Hadapi Bencana, Berharap Pembangunan Tanggul Kurangi Dampak Banjir
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid-Salahudin dilantik pada Jumat (26/2/2021).
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid-Salahudin dilantik pada Jumat (26/2/2021).
Saat itu di Kota Pekalongan masih dikepung banjir, ribuan orang mengungsi.
Bahkan, dari empat kecamatan di Kota Pekalongan, tiga kecamatan terendam banjir.
Banjir juga terjadi lebih dari satu bulan.
Di awal masa kepemimpinannya, Aaf, panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan langsung bergerak cepat untuk menangani bencana tersebut.
Baca juga: Inilah Profil Wali Kota Pekalongan Aaf, Pimpin Lembaga Pendidikan Isalam hingga Bisnis Percetakan
Baca juga: Polemik Undian Lapak Johar Semarang, Hendi Mulai Tegas: Johar Punya Pemerintah, Kami yang Mengatur
Baca juga: Sat Lantas Polres Wonogiri Bersih-bersih Masjid dan Gereja
Aaf yang warga asli kampung Pesindon, Kelurahan Bendan Kergon, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, tak kenal lelah setiap hari terjun ke lokasi banjir untuk mengecek kesehatan dan logistik masyarakat. Penanganan juga langsung di lakukan di masa jabatannya.
Selain bencana, pada awal kepimpinannya juga Covid-19 di Kota Batik sangat tinggi sekali.
Ia tak henti-hentinya juga selalu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap prokes, terutama di tempat pengungsian.
Oleh karena itu, di tahun ini Pemkot Pekalongan melakukan langkah-langkah dan strategi dalam penanganan bencana, baik itu alam ataupun global yaitu Covid-19.
"Tentang penanganan banjir dan rob sampai dengan tahun ini seperti yang sudah saya sampaikan, koordinasi sebelumnya menghadapi banjir dan rob di Kota Pekalongan pada tahun 2021 masih persiapan untuk menghadapi bencana tersebut."
"Penanganan dan koordinasinya, kita sudah komunikasikan dengan tim yang di lapangan bahwa intinya yang menjadi kekurangan tahun lalu itu bisa ditambal atau direvisi untuk tahun sekarang," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid kepada Tribunjateng.com, Jum'at (3/12/2021).
Pihaknya mengungkapkan, permasalahan di lapangan terkait penanganan bencana sangat komplek sekali, sehingga banyak yang kurang puas.
"Hal itu saya anggap wajar dan itu akan dijadikan untuk bahan evaluasi," ungkapnya
Baca juga: JPEN dan PGN Kerjasama Penuhi Kebutuhan Gas Kawasan Industri se Jateng
Baca juga: Said Aqil Surati Rais Aam PBNU, Bahas Jadwal Penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU di Lampung
Aaf menjelaskan, pihaknya sudah melakukan berbagai cara dan strategi penanganan banjir dan rob, yaitu pembangunan tanggul.
"Mudah-mudahan, pembangunan tanggul yang dibangun oleh pemerintah pusat untuk penanganan banjir dan rob, tahun 2022 dan tahun 2023, setelah proyek itu selesai bisa mengurangi sangat signifikan, ya ini yang harus dicatat bahwa catatan saya bisa mengurangi secara signifikan, bukan menyelesaikan masalah," jelasnya.
Aaf menerangkan, bahwa banjir yang terjadi di Kota Pekalongan ada beberapa faktor yaitu pertama adalah banjir yang disebabkan air hujan dan banjir rob.
Lalu penanganannya juga sudah berbeda 180 derajat.
Selain itu juga, penurunan muka tanah, menurut penelitian Kota Pekalongan yang terbesar di Indonesia.
"Banjir air rob itu selesai dengan dibendung dengan membikin tanggul dan lain-lain, tetapi itu tidak menyelesaikan banjir yang air hujan. Ini kan harus sinkron jadi pembangunan bendung juga harus diiringi dengan pembangunan pompa untuk menyedot air hujan."
"Hal-hal itu faktor terjadinya banjir di Kota Batik. Sehingga, saya tidak ingin mengatakan bahwa proyek ini, banjir selesai itu tidak. Kalau mengurangi ada dan signifikan, tinggal bagaimana kita bikin program untuk penanganan selanjutnya," terangnya.
Pihaknya berharap, adanya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan disekitar dan mari jaga alam bersama-sama.
"Alhamdulillah kondisi pengungsi kondusif, dalam arti kebutuhan logistik aman. Tinggal warga yang belum mengungsi, karena status kita belum tanggap darurat. Kita masih keterbatasan dengan anggaran dan tim-tim yang dilapangan, sehingga bantuan belum bisa merata di semua wilayah yang terdampak banjir," tambahnya.
Aaf juga beruntung dengan adanya relawan bencana dan komunitas-komunitas yang selalu peduli dengan saudara-saudara yang masih kesusahan.
Selain itu, di lingkungan ASN ada KORPRI peduli nantinya juga akan terlibat dalam membantu masyarakat.
"Alhamdulillah tahun ini KORPRI pada tahun ini anggarannya masih banyak ya mungkin 50%, anggaran tersebut akan kita anggarkan untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir, baik untuk obat-obatan dan lain-lain," tandasnya.
Sementara itu, dalam penanganan pandemi Covid-19 Aaf mengungkapkan, dari segala cara yang dilakukan, membuahkan hasil untuk Kota Pekalongan.
"Kemarin kita memang di lapangan sangat luar biasa, pontang-panting tiap hari, kita keliling melakukan imbauan setiap hari, bahkan swab massal secara ajak juga terus dilakukan. Alhamdulillah, hasilnya ada walaupun ada penolakan pada waktu itu, termasuk dari para pedagang pedagang kaki lima," ungkapnya.
Saat ini pihaknya sedang fokus dalam pemulihan ekonomi dan vaksinisasi.
Baca juga: Warga Sijaro Kendal Demo Minta Perbaikan Jalan Segera
Baca juga: Lokalisasi Lorong Indah Pati Bakal Kembali Fungsi Jadi Area Pertanian
Kemudian, kasusnya sendiri di Kota Pekalongan sudah 0 kasus.
"Mudah-mudahan lancar, sekarang juga masih ada vaksinasi untuk supaya merangsang masyarakat mau divaksin. Kita juga menyediakan dorpres motor, warga yang belum divaksin ayo kita vaksin, siapa tahu dapat rezeki motor.
"Ada tiga motor yang kita sediakan dan berbagai macam untuk menarik lainnya untuk lansia kita siapkan beras 5 kilo untuk vaksin lansia," tambahnya. (*)